Penyakit jantung lebih banyak terjadi pada orang dengan obesitas. Seiring waktu, timbunan lemak dapat menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung. Orang dengan obesitas memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari biasanya, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan gula darah, yang semuanya berkontribusi pada penyakit jantung.
Arteri yang menyempit bisa memicu serangan jantung. Gumpalan darah di arteri yang sempit dapat menyebabkan stroke.
3. Stroke
Stroke dan penyakit jantung memiliki banyak faktor risiko yang sama. Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus. Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mengakibatkan berbagai kecacatan, termasuk gangguan bicara dan bahasa, otot melemah, dan perubahan pada kemampuan berpikir dan bernalar.
Baca Juga: Turunkan Resiko Penyakit Jantung, Diabetes, dan Stroke, Ini Manfaat Stroberi Atasi 6 Bahaya Lainnya
Sebuah tinjauan tahun 2010 terhadap 25 studi dengan hampir 2,3 juta peserta menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko stroke hingga 64 persen .
4. Apnea tidur
Sleep apnea adalah gangguan di mana seseorang mungkin berhenti bernapas sesaat saat tidur.
Orang yang kelebihan berat badan dan hidup dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami sleep apnea. Ini karena mereka cenderung memiliki lebih banyak lemak yang tersimpan di sekitar leher, membuat saluran napas menyusut. Saluran napas yang lebih kecil dapat menyebabkan dengkuran dan kesulitan bernapas di malam hari.
Baca Juga: Awas, Mangga Bisa Sebabkan Penyakit Kanker, Jantung, Diabetes dan Bahaya Lainnya