Tak Hanya Sebabkan Diare, Ternyata Mengonsumsi Kentang Bisa Berisiko Kanker hingga Kematian

- 13 Desember 2020, 11:00 WIB
Tak Hanya Sebabkan Diare, Ternyata Mengonsumsi Kentang Bisa Berisiko Kanker hingga Kematian.
Tak Hanya Sebabkan Diare, Ternyata Mengonsumsi Kentang Bisa Berisiko Kanker hingga Kematian. /Pixabay/

RINGTIMES BALI - Makan kentang umumnya sehat dan aman. Namun, dalam beberapa kasus, orang perlu membatasi konsumsi atau bahkan menghindarinya.

Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, berikut penjelasan mengenai bahasa mengonsumsi kentang.

1. Alergi Kentang

Alergi makanan adalah kondisi umum yang ditandai dengan reaksi kekebalan yang berbahaya terhadap protein dalam makanan tertentu.

Baca Juga: Promo Peak Day 12.12, ShopeePay Menawarkan 9x Promo dalam Sehari dan Beragam Pilihan Merchant

Alergi kentang relatif jarang, tetapi beberapa orang mungkin alergi terhadap patatin, salah satu protein utama dalam kentang.

Mereka yang alergi terhadap lateks mungkin sensitif terhadap patatin juga karena fenomena yang dikenal sebagai reaktivitas silang alergi.

2. Racun Kentang

Tanaman dari famili nightshade, seperti kentang, mengandung kelas fitonutrien beracun yang dikenal sebagai glycoalkaloids. Dua glikokaloid utama dalam kentang adalah solanine dan chaconine.

Baca Juga: Harga Emas Hari ini Minggu 13 Desember 2020, Logam Mulia ANTAM dan UBS Stabil, Saatnya Investasi

Keracunan glycoalkaloid setelah makan kentang telah dilaporkan pada manusia dan hewan. Namun, laporan toksisitas jarang terjadi dan kondisinya mungkin tidak terdiagnosis dalam banyak kasus.

Dalam dosis rendah, glycoalkaloids biasanya menimbulkan gejala ringan, seperti sakit kepala, perut, diare, mual, dan muntah.

Dalam kasus yang lebih serius, gejalanya meliputi gangguan neurologis, pernapasan cepat, detak jantung cepat, tekanan darah rendah, demam, dan bahkan kematian.

Baca Juga: Zodiak Ini Diprediksi Hubungan Percintaannya Bermasalah, Mungkin Kamu Salah Satunya

Menurut penelitian pada tikus, asupan glycoalkaloids jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker di otak, paru-paru, payudara, dan tiroid.

Penelitian pada hewan lain menunjukkan bahwa tingkat rendah glycoalkaloids yang mungkin ditemukan dalam makanan manusia dapat memperburuk penyakit radang usus.

Biasanya, kentang hanya mengandung sedikit glycoalkaloids. Seseorang dengan berat 70 kg harus makan lebih dari 2 kg kentang (dengan kulitnya) dalam satu hari untuk mendapatkan dosis yang mematikan.

Baca Juga: Menarik, Funfact Nutrisi pada Kentang, Ternyata Sebagian Besar Terdapat pada Kulitnya

Sehingga makan kentang dalam jumlah kecil sebenarnya tidak menjadi masalah. Meski begitu, jumlah yang lebih rendah masih dapat menyebabkan gejala yang merugikan.

Kentang yang kaya glycoalkaloids memiliki rasa pahit dan menyebabkan sensasi terbakar di mulut kamu, efek yang mungkin merupakan tanda peringatan potensi toksisitas.

3. Mengandung Akrilamida

Akrilamida adalah kontaminan yang terbentuk dalam makanan kaya karbohidrat saat dimasak pada suhu yang sangat tinggi, seperti saat menggoreng , memanggang, dan memanggang.

Baca Juga: Waw, Jus Kentang Bikin Awet Muda, Baca 8 Kandungan Nutrisinya

Akrilamida ditemukan dalam kentang goreng, panggang, atau panggang, tetapi tidak segar, direbus, atau dikukus.

Jumlah akrilamida meningkat dengan suhu penggorengan yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan makanan lain, kentang goreng dan keripik kentang sangat tinggi akrilamida.

Meskipun jumlah akrilamida dalam makanan umumnya rendah, paparan jangka panjang mungkin berbahaya.

Baca Juga: Ingin Awet Muda, Simak 4 Vitamin Terbaik untuk Peremajaan Kulit Berikut Ini

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker dan membahayakan otak dan sistem saraf.

Pada manusia, akrilamida telah diklasifikasikan sebagai faktor risiko yang mungkin untuk kanker.

Beberapa penelitian telah mengaitkan akrilamida dengan peningkatan risiko kanker payudara, ovarium, ginjal, mulut, dan kerongkongan.

Baca Juga: Tak Terduga, Salah Satu Gejala Flu Adalah Kelelahan, Baca Penjelasannya

Asupan akrilamida yang tinggi mungkin memiliki efek kesehatan yang merugikan dari waktu ke waktu, tetapi sejauh mana efek ini tidak jelas, dan penelitian lebih lanjut diperlukan.

Untuk kesehatan yang optimal, tampaknya masuk akal untuk membatasi konsumsi kentang goreng dan keripik kentang.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah