Orang Tua Wajib Baca, Kapan Kita Harus Memulai Sex Education untuk Anak?

- 11 Desember 2020, 21:19 WIB
Ilustrasi anak dan ibu
Ilustrasi anak dan ibu /Pixabay/Nastya_gepp

RINGTIMES BALI – Pada dasarnya, sex education sangat penting. Namun seringkali kita sebagai orang tua merasa bingung apakah ini saat yang tepat untuk memulai, atau tidak.

Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benak kita. kapan seharusnya kita memberikan buah hari pemahaman mengenai sex education? Bagaimana cara kita menyampaikannya? Lebih baik mana dia mengetahui sejak dini atau tidak?

Sadar atau tidak, lambat laun anak kita pasti akan mengerti tentang seks. Penting sekali bagi kita untuk mengetahui perkembangan pengetahuan seks pada anak kita.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Hal tersebut bisa menjadi benteng agar anak tidak mengalami pelecehan seksual, kekerasan seksual, bahkan kelainan seksual. Sehingga, ada baiknya kita sebagai orang tua, menjadi orang pertama yang menyampaikan sex education pada anak.

Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, pembicaraan seks perlu dilakukan di setiap usia. Sebagai orang tua, tugas kita adalah menerjemahkan, menjelaskan, menyanggah, dan menyampaikan hal-hal seputar seks.

Mungkin salah satu kesalahpahaman yang paling merusak tentang “pembicaraan seks” adalah bahwa hal itu harus disampaikan sekaligus. 

Baca Juga: Manakah yang Benar, Mengonsumsi Pisang Sebelum atau Sesudah Olahraga

Kita mengajari anak ketika kita pikir mereka sudah siap. Lalu kita menyampaikan semuanya dari awal sampai akhir. Setelah itu, kita merasa bahwa tugas kita selesai dan anak kita akan aman karena telah mendapat sex education dari kita.

Tetapi kenyataannya adalah pada saat kita mengajak mereka berbicara, anak-anak dari segala usia sudah mendapatkan banyak pengetahuan tentang seks, bahkan hubungan seks dari tempat lain. 

Dari kartun hingga dongeng, sajak anak-anak hingga lagu pop, kerabat hingga anak tetangga. Pada saat anak kita dapat memahami cerita-cerita ini, mereka telah menginternalisasi beberapa konsep.

Baca Juga: Masalah Menumpuk, Musik Adalah Teman Terbaik Zodiak Ini

Jadi, sangat terlambat jika kita menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan. Seks education bisa kita mulai sejak dini.

Salah satu pelajaran terpenting untuk anak laki-laki, perempuan, maupun anak nonbiner adalah persetujuan seksual. 

Apa itu? Bagaimana kita bisa memberikannya dan bagaimana kita memintanya? Yang terpenting, mengapa sangat penting untuk memiliki hubungan yang sehat?

Baca Juga: Diprediksi Memiliki Hari Super Produktif, Zodiak Ini Akan Mendapat Hadiah Besar

Orang tua dapat memengaruhi sikap anak-anak mereka tentang seks dan hubungan lebih dari yang mereka sadari.

Mitos menyatakan bahwa semua remaja ingin menghindari pembicaraan dengan orang tua mereka tentang seks dan kencan. Nyatanya, banyak anak muda menginginkan lebih banyak bimbingan.

Sebaliknya, para peneliti menemukan bahwa remaja dan orang yang baru beranjak dewasa, bingung dan cemas tentang bagaimana mengembangkan hubungan romantis yang sehat.

Baca Juga: Hanya Modal Pujian, Karir Akan Cerah dan Menjanjikan, Cek Apakah Ini Zodiakmu

Lebih buruknya lagi, mereka menemukan bahwa pelecehan seksual dan misogini merajalela di kalangan anak muda, dan tingkat kekerasan seksual tinggi.

Menurut para peneliti, orang tua perlu melakukan percakapan yang lebih dalam dengan anak-anak mereka tentang cinta, seks, dan persetujuan, di antara topik penting lainnya.

Sekitar 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka berharap orang tua mereka berbicara dengan mereka tentang aspek emosional dalam berpacaran.

Baca Juga: 2 Zodiak yang Diprediksi Mendapat Momen Super Romantis, Bahkan Dimanjakan Seperti Putri Raja

Sebagian besar juga tidak pernah berbicara dengan orang tua mereka tentang aspek dasar persetujuan seksual, seperti kapan kita boleh melakukan hubungan seks, bagaimana memastikan pasangan kita ingin berhubungan seks, bagaimana agar merasa nyaman ketika berhubungan seks.

Ini adalah diskusi yang perlu dimulai jauh sebelum pubertas dimulai. Tentunya pembicaraan dan diskusi seputar sex education tidak boleh menimbulkan ketidaknyamanan bagi siapa pun yang terlibat.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x