Network
RINGTIMES BALI – Ustadz Yusuf Mansur telah dikonfirmasi positif covid-19 usai pemeriksaan tes swab pada Rabu, 9 Desember 2020 lalu. Gejala yang dirasakan ustadz yusuf yaitu mengalami suara yang serak, flu, dan demam hingga menggigil.
Kabar baiknya, Ustadz Yusuf telah membaik kondisinya ditandai dengan meredanya suara seraknya sejak hari ini, 11 Desember 2020. Meski begitu, beliau harus tetap waspada dengan kondisinya.
Hasil terbaru juga telah dilaporkan oleh para ilmuwan dan ahli kesehatan terhadap gejala terbaru pada pasien yang terinfeksi virus corona atau disebut dengan Covid-19.
Baca Juga: Risiko Diabetes terhadap COVID-19, Lakukan Tips Ini untuk Mencegahnya
Efek kesehatan dalam jangka pendek dan jangka panjang yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan juga bisa dialami pasien covid-19 tersebut. Di sisi lain, seseorang dengan penyakit kronis yang mendasarinya juga lebih rentan terpapar virus tersebut.
Banyak organ selain paru-paru yang dapat terinfeksi virus dan tujuh belas gejala baru telah ditambahkan oleh centers for disease control and prevention (CDC)
Melansir dari laman Boldsky, berikut gejala baru yang ditambahkan oleh CDC dan gejala tertentu Covid-19 yang dapat menyerang kapan saja diantaranya,
Baca Juga: Awas, Sakit Mata Bisa Jadi Gejala Baru Covid-19
- Gejala COVID-19 baru ditambahkan oleh CDC
Berdasarkan hasil laporan yang terjadi pada pasien Covid-19 meliputi,
- Kelelahan
- Sesak napas
- Batuk
- Nyeri sendi
- Nyeri dada
- Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi juga disebut kabut otak
- Depresi
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Demam intermiten
- Jantung berdebar cepat
- Gejala-gejala jangka panjang COVID-19
Berikut ini adalah jenis gejala yang berlangsung lama dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sejauh mana risikonya dan komplikasinya. Gejala jangka panjang yang bisa muncul di tubuh seseorang diantaranya,
- Diare
- Jantung berdebar-debar
- Nyeri sendi
- Batuk
- Nyeri dada yang terus-menerus
- Pusing
- Masalah memori
- Kecemasan
- Masalah tidur
- Sakit kepala parah
- Ketidakmampuan untuk aktif atau berolahraga
- Kesulitan fokus
- Kesulitan bernapas (gejala berisiko tinggi)
- Nyeri otot dan tubuh
- Kelelahan (gejala jangka panjang yang paling umum dilaporkan)
Baca Juga: Simak, Manfaat Telur Puyuh untuk Jantung dan Menunda Penuaan Dini
- Gejala lama COVID-19
Berikut ini adalah jenis gejala yang terkait dengan Covid-19 yang menunjukkan bahwa beberapa gejala yang tidak akan hilang begitu saja, bahkan ketika orang tersebut pulih dari pernapasan.
- Kelelahan
- Sakit Kepala
- Kesulitan bernapas
- Suara serak
- Tubuh sakit
- Gejala COVID-19 mendadak yang dapat menyerang kapan saja
Gejala Covid-19 yang tidak dapat diprediksi dapat menambah kecemasan dan ketakutan pada penyakit ini. Meskipun setiap kasus berbeda, terdapat beberapa gejala mendadak yang harus waspadai.
Dengan begitu, setiap orang harus waspada terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Berikut beberapa gejala yang bisa terjadi secara mendadak yaitu,
Baca Juga: Jus Mengkudu Bermanfaat Baik Mengatasi Kanker, Asam Urat, Hingga Masalah Jantung
- Gangguan pendengaran
- Stroke
- Gumpalan darah
- Demam
- Kehilangan penciuman yang baru dan tiba-tiba
- Kehilangan rasa
- Gejala COVID-19 yang tidak umum
Banyak penelitian yang dilakukan untuk lebih memahami SARS-CoV-2, temuan baru juga telah dilaporkan. Ketika menganalisis gejala yang dilaporkan di seluruh dunia, gejala berikut telah didefinisikan sebagai gejala langka dan bertahan lama diantaranya,
- Jaringan parut paru-paru
- Gagal ginjal
- Kelemahan fisik
- Hipertensi
- Kelelahan yang terus-menerus
- Insufisiensi vena di kaki (kerusakan permanen pada vena tungkai)
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang menyebabkan mimpi buruk, kilas balik, kecemasan, dan depresi akibat trauma yang ditimbulkan oleh penyakit.
- Mati rasa tungkai
- Membutuhkan dukungan oksigen.
Baca Juga: Kenali Aritmia, Sebabkan Detak Jantung Tidak Teratur, Begini Gejalanya
- Gejala COVID-19 lainnya yang dilaporkan
Berdasarkan hasil survei dan penelitian telah dikumpulkan dalam daftar gejala Covid-19, yang dilaporkan di seluruh dunia dan itu adalah sebagai berikut:
- Syncope (pingsan karena sementara penurunan aliran darah ke otak)
- Leher bilateral
- Berdenyut-denyut di sekitar kelenjar getah bening
- Anemia tiroid yang meningkat
- Gejala herpes
- EBV, atau Trigeminal neuralgia seperti kelelahan, radang tenggorokan, demam, dan nyeri wajah.
- GERD dengan air liur berlebihan
- Perubahan kepribadian yang drastis
- Sariawan (luka putih kecil di dalam mulut yang disebabkan oleh ketidakseimbangan pertumbuhan bakteri)
- Ketidakseimbangan hormon Infeksi saluran kemih
- Masalah ginjal atau protein dalam urin
- Kulit kepala kering (ketombe)
- Mata bintit (infeksi)
- Nyeri kaki dan tangan
- Gondok Bibir kering dan pecah-pecah
- Rasa terbakar dingin di paru-paru
- Oksigen darah rendah (membuat bibir biru)
- Aritmia (masalah dengan irama jantung)
- Nyeri rahang
- Kulit kepala yang menyakitkan
- Sensasi terbakar/mendesis
- Vena menonjol
- Kostokondritis (peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada)
- Tekanan otak
- Perasaan kulit terbakar
- Phantosmia atau halusinasi penciuman
- Menggigil tanpa demam
- Jari kaki menular
- Intoleransi panas dan rasa terlalu panas
- Post-nasal drip
- Penurunan berat badan/tambah
- Tinnitus atau bersenandung di telinga
- Rasa haus yang terus-menerus
- Mengambang (kilatan cahaya dalam penglihatan)
- Nyeri bagian atas/bawah/tulang rusuk
- Gemetar
- Kram betis
- Mata kering
- Telinga tersumbat
- Refluks asam/mulas
- Rambut rontok
- Takikardia (terjadi ketika jantung berdetak lebih dari 100 denyut per menit)
- Perubahan Berkeringat di malam hari.***
