Yuk Berkenalan dengan Rokok Elektrik dan Bahayanya Bagi Kesehatan

20 November 2020, 11:53 WIB
Ilustrasi Rokok elektrik dan bahayanya //Pixabay.com/

RINGTIMES BALI – Semua orang beralih dari rokok biasa atau rokok konvensional ke rokok elektrik atau lebih dikenal dengan istilah Vape.

Beragam alasan yang dipertimbangkan oleh peminat rokok elektrik, yaitu karena jauh lebih aman dan minimnya dampak pada kesehatan, serta tidak adanya kandungan nikotin dalam vape.  

Ini menjadi alasan yang sangat kuat sehingga banyak orang berpindah dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Dilansir dari Kementerian Kesehatan, rokok vape adalah cairan yang diubah menjadi uap kemudian dihisap oleh perokok ke dalam paru-parunya.

Baca Juga: Kenali Minuman yang Aman untuk Penyakit Asam Lambung

Baca Juga: 5 Minuman Sederhana Solusi Sembuhkan Diare, AIr Kelapa Muda Salah Satunya

Alasan tersebut bisa dianggap sangat keliru karena rokok elektrik umumnya mengandung nikotin, zat kimia lain, serta perasa/flavour dan bersifat toksik/racun.

Salah satu cara kerja vape adalah cairan vape (e-liquid) dipanaskan oleh elemen pemanas dalam vape kemudian menghasilkan uap air yang Anda hisap.

Meski tidak menghasilkan asap, bukan berarti vape tak mengandung nikotin.

Meski sama-sama mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi dari sistem kerjanya, rokok elektrik sedikit lebih ringan dibandingkan rokok konvensional. Hal ini disebabkan karena hasil pembakaran dari elemen panas akan memunculkan uap air.

Baca Juga: Cara mencegah Risiko Kanker Payudara, Konsumsi Makanan Berikut

Dijelaskan sebelumnya bahwa vape mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, diantaranya

Tobacco-Specific Nitrosamine (TSNA)

TSNA, merupakan kelompok karsinogen terpenting yang terdapat dalam tembakau terutama pada rokok.

Sebagai informasi karsinogen nitrosamine ini terbentuk dari nikotin dan senyawa terkait melalui reaksi nitrosasi yang terjadi selama pengawetan dan proses terjadinya tembakau. Senyawa inilah yang menyebabkan terjadinya kanker karena mengandung unsur karsinogen tersebut.

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Potong Rambut Menurut Primbon Jawa, Anda Pernah Mengalaminya, Cek Maknanya Disini

Penambah Rasa

Kandungan ini berperan sebagai pemberi sensai rasa ketika pengguna vape menghirup cairan uap air. Rasa yang ditawarkan untuk vape ini adalah cokelat dan beragam rasa buah. Peminat vape semakin bertambah lantaran munculnya berbagai sensasi rasa pada vape.

Kandungan Nikotin

Sama halnya dengan rokok konvensional, rokok elektrik pun mengandung nikotin. Kadar nikotin dalam cairan vape ditulis dalam satuan milligram per milliliter.

Misalnya saja, dalam sebuah kemasan vape menuliskan keterangan nikotin sebesar 10 miligram, ini artinya dalam produk tersebut terdapat 10 miligram nikotin pada setiap milliliter cairannya. Jika cairan vape berjumlah 25 mililiter, maka kandungan nikotinnya menjadi  250 miligram.

Baca Juga: 5 Tips saat Jadi Mahasiswa Tingkat Akhir, Salah Satunya Cari Hiburan Yuk!

Propilen Glikol

Nama lain dari propilen glikol adalah gliserol yang berfungsi untuk menghasilkan uap air yang menyerupai asap.

Bahaya merokok vape juga sama dengan merokok konvensional karena akan mengganggu kesehatan. Bahaya lain dari vape adalah mudah terbakar atau mudah meledak. Vape dirancang scara elektronik dan baterai beraliran listrik, terdapat beberapa kasus yang membuat rokok elektrik bisa terbakar atau bahkan meledak.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler