Jangap Anggap Remeh Diare, Ini Penyebab Sebenarnya

7 November 2020, 14:48 WIB
Jangan Anggap Remeh Diare /Pixabay/

RINGTIMES BALI – Penyakit diare tidak bisa dianggap remeh begitu saja, pasalnya jika tidak ditangani dengan benar, maka tubuh yang telah kehilangan cairan (dehidrasi) pasca diare tersebut dapat berakibat fatal.

Jika seorang bayi terkena diare, maka diare tersebut dapat menyebabkan kematian pada bayi tersebut. Faktanya, diare merupakan penyebab kematian utama anak balita setelah penyakit infeksi saluran pernafasan akut.

Dilansir ringtimesbali.com dari Awal Bros, menurut WHO pada tahun 2013 diare sudah membunuh 760.000 anak setiap tahunnya, Sebagian besar meninggal disebabkan karena dehidrasi, atau kehilangan cairan dalam jumlah yang besar.

Baca Juga: Terungkap, Kopi Bisa Turunkan Resiko Penyakit Jantung

Karena itu, penting sekali bagi penderita diare untuk tetap menjaga cairan tubuh agar tetap stabil. Mengganti cairan tubuh yang telah hilang saat terkena diare, merupakan hal utama yang harus disadari oleh pasien.

Hilangnya cairan dalam tubuh karena diare ditandai dengan bibir kering, mata cekung, sulit makan dan minum.

Penyakit diare bisa diartikan sebagai kondisi encernya feses, dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering, misalnya lebih dari tiga kali dalam sehari.

Baca Juga: 5 Rekening Bank Ini Tidak Akan Ditransfer BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Ini Kata Kemnaker

Penyakit diare dibagi menjadi tiga, sesuai dengan frekuensi waktu diderita. Diare yang muncul kurang dari 14 hari, disebut sebagai diare akut.

Kemudian diare selama 14 hari lebih disebut sebagai diare persisten, dan lebih dari dari 1 bulan disebut diare kronis.

Umumnya diare hanya berlangsung dalam hitungan hari saja, namun sebagian kasus diare bisa terjadi hingga satu bulan. Pasien yang terkena diare biasanya akan lemas dan pucat, hal ini disebabkan karena cairan di dalam tubuhnya berkurang.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Logam Mulia Antam di Pegadaian, 7 November 2020

Diare disebabkan oleh berbagai macam jenis virus, bakteri dan juga parasit. Sebagian besar parasit itu tersebar di air, hal tersebut disebabkan oleh air yang terkontaminasi karena hygiene dan sanitasi yang kurang baik.

Sehingga jika seseorang terkena diare, maka sumber penyakitnya bukan hanya berasal dari tangan atau makanan yang kurang bersih, namun juga bisa bersumber dari air yang digunakan untuk mencuci tangan tersebut.

Konsumsi makanan yang kurang matang, dan produk susu yang tidak mengalami proses pasteurisasi bisa menjadi penyabab lainnya mengapa seseorang terkena diare. Namun, hal ini tentu berbeda jika seseorang tersebut menderita intoleransi laktosa.

Baca Juga: CPNS 2021 Dibuka Awal Maret, Ini 10 Tips Khusus Agar Lolos Tes SKD

Biasanya penderita intoleransi laktosa akan terkena diare, apabila mengkonsumsi produk dari susu sapi dan olahan sejenisnya.

Dehidrasi berat juga berdampak pada sistem kerja organ lainnya, seperti ginjal dan otak yang dapat mengakibatkan komplikasi karena kurangnya suplai cairan dan nutrisi.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler