Waspadai, Tekanan Darah Tinggi Selama Masa Kehamilan dapat Mengakibatkan Preeklamsia

6 November 2020, 21:50 WIB
Waspada Tekanan Darah Tinggi Selama Masa Kehamilan /Pixabay/

RINGTIMES BALI – Tekanan darah tinggi atau hipertensi selama masa kehamilan, dapat berpengaruh terhadap kesehatan calon bayinya.

Akan tetapi, tak jarang wanita yang sedang hamil dan mengalami tekanan darah tinggi selama masa kehamilan, dapat melahirkan bayi yang sehat.

Disisi lain, tekanan darah tinggi dapat membahayakan ibu dan bayinya jika tidak diawasi dan dikelola secara ketat selama masa kehamilannya tersebut.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Diet untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi

Wanita hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi, lebih mungkin mengalami komplikasi dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak mengalami tekanan darah tinggi.

Karena wanita hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi, bisa saja mengalami penurunan fungsi ginjal. Sehingga hal ini dapat membahayakan bagi kesehatan wanita hamil itu sendiri.

Dilansir ringtimesbali.com dari Healthline, bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi tekanan darah tinggi, pada umumnya akan mengalami berat badan lahir yang rendah atau lahir secara prematur.

Baca Juga: Single Terbaru Brisia Jodie, Ini Chord Gitar dan Lirik Lagu Hari Ini Esok Lusa

Sebagian wanita hamil, mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi selama masa kehamilannya tersebut. Beberapa jenis masalah tekanan darah tinggi tersebut, rupanya dapat berkembang.

Bahkan, dalam kondisi seperti ini sering berbalik sendiri begitu bayi lahir. Mengalami tekanan darah tinggi selama masa kehamilan, dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dikemudian hari.

Dalam beberapa kasus, wanita hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi dapat mengalami preeklamsia selama masa kehamilannya.

Baca Juga: 5 Bahan Rumahan Alami Bantu Menghilangkan Jerawat Batu

Kondisi tekanan darah yang meningkat ini, dapat menyebabkan ginjal dan komplikasi organ lainnya pada wanita hamil tersebut.

Sehingga hal ini dapat mengakibatkan kadar protein yang tinggi dalam urin, masalah dengan fungsi hati, cairan di paru-paru dan juga masalah penglihatan.

Ketika kondisi ini semakin parah risikonya akan meningkat bagi ibu dan bayinya, maka dari itu preeklamsia dapat menyebabkan eklamsia, yang kemudian mengakibatkan kejang pada wanita hamil. Masalah tekanan darah tinggi selama masa kehamilan, adalah penyebab utama kematian ibu di Amerika Serikat.

Baca Juga: Manfaat Kopi Bagi Jerawat dan Cara Membuat Masker Sayang Jika Dilewatkan

Sedangkan komplikasi pada bayi yang terlahir dari ibu dengan kondisi tekanan darah tinggi, dapat mengalami berat badan lahir rendah, lahir secara prematur dan lahir dalam kondisi sudah mati.

Jika kondisi preklamsia sudah terjadi pada wanita hamil tersebut, maka tidak dapat diobati dengan mudah. Satu-satunya cara untuk mengobati preklamsia yakni dengan melahirkan bayi yang dikandungnya tersebut.

Maka dari itu, wanit hamil penting untuk menjaga kesehatan dan rutin kontrol ke dokter untuk mengetahui kondisi ibu dan bayinya tersebut. Dokter kandungan akan memantau komplikasi wanita hamil dengan cermat, apabila pasien telah mengalami preeklamsia.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler