RINGTIMES BALI – Emping sampai saat ini masih menjadi kambing hitam munculnya asam urat, benarkah demikian?
Penderita asam urat memang memiliki banyak pantangan dalam hal makanan, dan minuman.
Salah satunya, makanan yang sering dikaitkan sebagai penyebab timbulnya penyakit asam urat adalah emping.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
Tentunya bagi masyarakat sering mendengar bahwa, emping salah satu makanan yang dilarang untuk penderita asam urat.
Melinjo, atau istilah latinnya gnetum gnemon ini adalah tanaman yang berasal dari Asia Pasifik, dan Asia Barat.
Melinjo juga sudah banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Tanaman melinjo pun sudah mulai cukup banyak tumbuh didataran tinggi Pulau Jawa.
Baca Juga: Fakta Daun Salam, Tidak Hanya Membuat Masakan Lebih Nikmat, Namun Bermanfaat untuk Atasi Asam Urat
Emping adalah sejenis kerupuk yang dibuat dari bahan dasar melinjo yang ditumbuk, dikeringkan, kemudian digoreng.
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, sama seperti jeroan yang dapat memicu asam urat melinjo ternyata juga memiliki kadar purin yang tinggi.
Purin diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, anggapan bahwa melinjo dapat menyebabkan timbulnya kadar asam urat memang benar.
Baca Juga: Kamu Pengangguran, Tenang Kemnaker Siapkan Bantuan JPS Padat Karya Lho, Simak Infonya di Sini
Nah, bila anda tidak ingin mengalaminya maka mulailah menghindari untuk mengkonsumsi emping atau makanan yang berbahan utama dari melinjo.
Mengkonsumsi melinjo secara berlebihan memang dapat menyebabkan asam urat, peningkatan tersebut karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin yang tinggi.
Kandungan purin yang terdapat didalam melinjo yaitu, sebesar 150 mg purin/100 gram melinjo. Melinjo juga mengandung komponen bioaktif diantaranya, saponin, tannin, dan flavonoid.
Baca Juga: Waspada, Asam Urat Mudah Menyerang Pria yang Berusia diatas 30 Tahun, ini Cara Mencegah dan Obat nya
Kandungan purin dalam melinjo pun dapat berubah menjadi 220 mg ketika melinjo mengalami proses penggorengan, misalnya menjadi emping melinjo.
Hal tersebut yang memicu asumsi bahwa, makan emping dapat menimbulkan penyakit asam urat atau gout.
Konsumsi emping yang berlebihan, dapat menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh meningkat karena penggunaan minyak goring didalamnya.
Baca Juga: Kemnaker Salurkan Bantuan JPS TKM pada 21.820 Orang Bulan Ini, Cek Nama mu Apakah Kamu Termasuk
Jika melinjonya sendiri dapat memicu penyakit asam urat, maka kulit melinjo dapat menjadi obatnya. Penelitian menunjukan bahwa extrak kulit melinjo berfungsi sebagai antimikroba, antioksidan, antibakteri, dan antiaging.
Kulit melinjo yang mengandung senyawa bioaktif, mampu menstabilkan kadar asam urat dalam tubuh. Senyawa bioaktif yang dimaksud adalah kandungan zat antioksidan dari kulit melinjo.
Berikut manfaat dari kulit melinjo yang dikutip RINGTIMES BALI dari halosehat.com, yaitu:
Baca Juga: Odading Mang Oleh Viral Cocok buat oleh-oleh, Cek ini Lokasinya Tidak Buka Cabang ya
Menurunkan risiko terkena penyakit kronis, yang disebabkan oleh paparan radikal bebas seperti kanker, sakit jantung, kolesterol dan penyempitan pembuluh darah
Mampu menyehatkan otak, karena mangan yang terkandung dapat meningkatkan efektifitas kinerja sistem saraf pada otak
Membantu pertumbuhan, karena kandungan mangan yang memberi manfaat berupa penguatan tulang, dan kardiovaskular
Baca Juga: Tata Cara Merawat Pasien Stroke di Rumah, Rekomendasi Jenis Makanan Bagi Penderita Stroke Ringan
Membantu penyerapan nutrisi lainnya, karena kulit melinjo mengandung zat besi yang cukup banyak
Membantu dalam pencegahan infeksi pada kulit, karena kulit melinjo mengandung zinc yang dapat meningkatkan fungsi sel darah putih
Untuk mendapatkan manfaat dari kulit melinjo sendiri adalah, dengan memilih kulit melinjo muda kemudian langsung dimakan dalam kondisi mentah ataupun direbus hanya sekitar 15 sampai 20 menit.***