RINGTIMES BALI - Ada beragam manfaat madu bagi kesehatan tubuh Anda. Manfaat madu sudah dikenal sejak berabad-abad lalu.
Manfaat madu untuk kesehatan didapat dari kandungan nutrisinya yang beragam. Di samping gula yang membuatnya terasa manis, madu mengandung banyak sekali senyawa aktif, seperti vitamin A (retinol), vitamin E (tocopherol), vitamin K, vitamin B kompleks, vitamin C, serta flavonoid, asam fenolik, dan karotenoid.
Dilansir RINGTIMES BALI dari laman medical News today, berikut manfaat madu untuk kesehatan :
Baca Juga: Manfaat Susu dan Madu yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung
1. Mengurangi durasi diare
Menurut ulasan berbasis penelitian tentang madu, manfaat madu untuk mengurangi keparahan dan durasi diare. Madu juga meningkatkan asupan kalium dan air, yang sangat membantu saat mengalami diare.
Penelitian yang berlangsung di Lagos, Nigeria menunjukkan bahwa madu juga menunjukkan kemampuan untuk memblokir tindakan patogen yang umumnya menyebabkan diare.
2. Mencegah asam lambung
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa madu dapat mengurangi aliran asam lambung ke atas dan makanan yang tidak tercerna dengan melapisi kerongkongan dan lambung.
Ini telah membantu mengurangi risiko penyakit gastroesophageal reflux (GERD). GERD dapat menyebabkan peradangan, refluks asam dan mulas .
3. Memerangi infeksi
Pada tahun 2010, para ilmuwan dari Academic Medical Center di Universitas Amsterdam melaporkan dalam FASEB Journal bahwa kemampuan madu untuk membunuh bakteri terletak pada protein yang disebut defensin-1 .
4. Meredakan gejala pilek dan batuk
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan madu sebagai obat batuk alami.
Baca Juga: Campuran Sereh dan Madu Dapat Mengatasi 10 Masalah Kesehatan Ini
American Academy of Pediatrics juga mengakui madu sebagai pengobatan batuk. Namun, mereka menyarankan agar madu tidak cocok untuk anak di bawah usia satu tahun.
Sebuah studi tahun 2007 oleh Penn State College of Medicine menunjukkan bahwa madu mengurangi batuk di malam hari dan meningkatkan kualitas tidur pada anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan atas ke tingkat yang lebih tinggi daripada obat batuk dekstrometorfan.***