Waspadai, 6 Ciri-ciri Ini Bisa Menjadi Gejala Infeksi Ginjal

5 Januari 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi ginjal /Pixabay/mohamed_hassan

RINGTIMES BALI – Infeksi ginjal awalnya sering timbul akibat infeksi saluran kemih. Bakteri dari saluran kemih yang menyebar ke ginjal akan menyebabkan ginjal ikut terinfeksi.

Infeksi tersebut dapat menyebabkan ginjal mengalami penurunan fungsi karena tidak bisa menyaring limbah dan racun secara efektif.

Apabila infeksi tersebut tidak segera diatasi dan diobati maka akan menjadi batu ginjal atau bahkan gagal ginjal.

Baca Juga: Efek Buruk Mengonsumsi Jagung secara Berlebihan, Ini Alasannya

Ginjal yang mengalami penurunan kinerja atau tidak berfungsi akan mengakibatkan sejumlah komplikasi kesehatan.

Seperti yang dilansir dari laman Boldsky, berikut ciri-ciri atau gejala seseorang yang mengalami infeksi ginjal diantaranya:

1. Urin keruh

Ketika buang air kecil, urin yang terlihat keruh menandakan tanda adanya masalah pada ginjal.

Baca Juga: 12 Kebiasaan Buruk yang Merusak Kulit, Salah Satunya Membasuh Muka

Keadaan keruh tersebut disebabkan oleh adanya sel darah putih yang dikirim tubuh untuk melawan infeksi. Sehingga keruh yang terlihat itu adalah pembentukan sel darah dan bakteri.

2. Urin berbau tidak sedap

Ketika buang air kecil, apabila urin yang dikeluarkan berbau busuk atau tidak sedap. Hal ini bisa disebabkan terdapat sel nanah yang diproduksi di dalamnya.

Sel-sel nanah yang keluar bersama urin akan menimbulkan bau busuk. Bau busuk ini berbeda dari bau urin normal biasanya karena lebih menyengat.

Baca Juga: 7 Tipe Kotoran yang Dikategorikan Sehat dan Tidak Sehat

Dengan demikian, urin yang berbau tidak sedap harus diwaspadai karena bisa menjadi tanda dari infeksi ginjal.

3. Sering buang air kecil

Apabila kamu merasa terlalu sering buang air kecil, padahal konsumsi air yang diminum tidak bertambah lebih dari biasanya, tidak dalam keadaan hamil ataupun sedang menderita diabetes. Maka hal tersebut bisa menjadi tanda infeksi ginjal.

Ketika organ vital tersebut terinfeksi maka akan mengalami peradangan dan teriritasi. Hal tersebut merangsang kandung kemih untuk mengeluarkan urin lebih banyak. Akibatnya, keinginan untuk buang air kecil akan meningkat.

Baca Juga: Mudah Didapat, 5 Buah Ini Ampuh Menurunkan Asam Urat

4. Nyeri ketika buang air kecil

Rasa nyeri ketika buang air kecil hingga merasakan sensasi panas atau terbakar perlu diwaspadai.

Mungkin sebagian orang mengganggap itu hanya infeksi saluran kemih biasa dan cenderung mengabaikannya.

Akan tetapi, hal itu juga bisa menjadi tanda infeksi ginjal, karena infeksi pada ginjal juga dapat memicu peradangan pada uretra dan kandung kemih.

Baca Juga: Tenyata Bau Kentut Itu Sehat, Bisa Cegah Penyakit Jantung hingga Gagal Ginjal

Biasanya, kondisi tersebut juga menimbulkan rasa sakit ketika buang air kecil.

Tidak hanya uretra dan kandung kemih, infeksi ini juga merebak ke jaringan dan ujung saraf salurang kemih, sehingga dapat mengaktifkan reseptor rasa sakit di area tersebut.

Apabila gejala ini bersamaan dengan gejala-gejala infeksi ginjal lainnya, maka bisa dipastikan nyeri yang dirasakan berasal dari infeksi ginjal.

Baca Juga: Ternyata Air Dingin Bisa Mengatasi Asam Urat dan Batu Ginjal, Simak Manfaat Lainnya Berikut

5. Sakit punggung

Ginjal terletak di bagian belakang daerah perut dan tepat dibawah tulang rusuk. Artinya posisi ginjal berada di daerah punggung.

Jadi bisa diketahui bahwa saat ginjal terserang infeksi maupun peradangan, bagian tubuh yang terasa sakit adalah bagian punggung.

Nyeri pada punggung ini diawal terasa seperti sakit pada normalnya. Namun apabila terus-menerus diabaikan maka juga akan berakibat fatal bagi kesehatan.

Baca Juga: Daftar Makanan dan Minuman untuk Mencegah Asam Urat Disertai Ginjal

6. Darah pada urin

Apabila ditemukan darah yang keluar bersama urin saat buang air kecil maka hal tersebut bisa menjadi salah satu tandanya. Apalagi jika disertai dengan rasa nyeri dan bau tidak sedap.

Biasanya keluarnya darah ini tidak ada pada stadium awal infeksi, namun terjadi pada stadium lanjut.

Darah tersebut berasal dari peradangan dan infeksi ginjal, kemudian bercampur dengan urin saat dikeluarkan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Healthy Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler