Netizen +62 Serbu Instagram Kedutaan Besar Prancis: Jangan berlindung pada kebebasan Berpendapat

- 28 Oktober 2020, 05:16 WIB
Netizen +62 Serbu Instagram Kedutaan Besar Prancis: Jangan berlindung Pada kebebasan Berpendapat
Netizen +62 Serbu Instagram Kedutaan Besar Prancis: Jangan berlindung Pada kebebasan Berpendapat /PIXABAY/Webster2703

RINGTIMES BALI - Tindakan Presiden Prancis yang menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad disoroti banyak pihak.

Macron dikecam lantaran secara tersirat membela penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi.

Terlebih lagi dalam sebuah pernyataan, dia menyebut Islam sebagai agama dalam krisis di seluruh dunia.

Baca Juga: Nilai Prancis Tidak Adil Hanya Kritik Islam, Dosen Unpad: Indonesia Tak Perlu Komentari Macron

Pernyataan itu pun dikritik tajam oleh banyak pemimpin dunia dan memicu aksi unjuk rasa di beberapa tempat, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman WARTA EKONOMI, 27 Oktober 2020.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahkan menyebut Macron harus melakukan pemeriksaan mental.

Bahkan Erdogan meminta warganya untuk memboikot semua produk Prancis. 

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Lecehkan Islam dan Hina Nabi Muhammad, Umat Kristen Bereaksi

Ternyata aksi protes ini pun diungkapkan masyarakat Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Lantaran sedang dalam masa pandemi COVID-19, protes dan kecaman itu disampaikan warganet melalui akun media sosial Instagram Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, @franceenindonesie.

Warganet Indonesia ramai mengomentari unggahan foto Kedubes Prancis, yang tengah mengadakan upacara menghentikan cipta untuk mengenang tewasnya Samuel Paty, guru yang dipenggal kepalanya lantaran menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di dalam kelas.

Baca Juga: Prancis Peringati Warganya, Gelombang Kemarahan Umat Islam Dunia atas Kartun Muhammad 'Memuncak'

"Mengheningkan cipta pagi ini di Kedubes Prancis untuk menghormati dan mengenang Samuel Paty, guru yang menjadi korban tindakan terorisme yang keji," tulis keterangan foto di Instagram Kedubes Prancis.

Salah satu warganet berharap agar Presiden Prancis mengubah pernyataannya mengenai karikatur Nabi Muhammad, dengan berlindung pada kebebasan berpendapat.

"Pernyataan kejahatan SARA akan memicu lingkaran dendam dan teror. Saya kira tidak ada objek kebebasan dalam kasus ini. Totally violence revenged by violence. Ini semua murni reaksi intens karena kejahatan SARA di Perancis," kata salah satu warganet di Instagram.

Baca Juga: Emanuel Macron Terbitkan Kartun Nabi Muhammad, Hamas: Dia Berupaya Hidupkan Perang Salib

"Another bullshit, you must learn how to respect another religion. selalu menghindar dgn alasan kebebasan berpendapat," ujar warganet lainnya

"Sebenarnya pemicunya cuma penggambaran Nabi Muhammad SAW aj udh itu aj. klo penggambaran itu kan bkn kebebasan beragama. but kami mendoakan prancis agar tidak ada lagi pembunuhan yg dilakukan olh kaum muslim khusus kaum separatis," ungkap netizen.***(Tim WE)

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x