Nilai Prancis Tidak Adil Hanya Kritik Islam, Dosen Unpad: Indonesia Tak Perlu Komentari Macron

- 27 Oktober 2020, 20:49 WIB
Nilai Prancis Tidak Adil Hanya Kritik Islam, Dosen Unpad: Indonesia Tak Perlu Komentari Macron
Nilai Prancis Tidak Adil Hanya Kritik Islam, Dosen Unpad: Indonesia Tak Perlu Komentari Macron /Instagram @emmanuelmacron/

Mungkin ada ketakutan, tingkat pertumbuhan penduduk Islam memang luar biasa, dan bila berada di tingkat yang sama maka pada tahun 2075 masyarakat Islam dapat menjadi mayoritas di Prancis," kata Teuku.

Baca Juga: Lecehkan Islam dan Hina Nabi Muhammad, Tokoh Papua Ini Dukung Erdogan

Selain harus diakui, kata Teuku, para imigran Muslim biasanya bekerja sangat keras. Sebab ketika mereka meninggal tempat asalnya mereka bertekad meningkatkan status sosial atau taraf hidup ke jenjang yang lebih baik.

Wajar Macron khawatir pelan-pelan wajah Eropa akan menjadi Islam, tapi biar bagaimanapun dia harus menghargai proses nilai tambah yang sesuai dengan hukum-hukum demokrasi Prancis," tambah Teuku.

Menurut Teuku, Macron harusnya belajar dari Wali Kota London Sadiq Khan. Seorang Muslim generasi kedua yang pola pikirnya progresif dan mengutamakan budaya Inggris.

Baca Juga: Waduh! Ace Hardware Digugat Pailit, Cek Fakta-Faktanya Berikut Ini

Bagi Teuku, Indonesia tidak perlu mengomentari Macron. Sebab boikot yang kini banyak diserukan masyarakat Arab tidak akan menguntungkan siapa pun. Ia mengatakan hubungan Indonesia-Prancis itu untuk jangka panjang dan berlapis-lapis.

Pada awal September lalu Macron berjanji akan memerangi separatis Islam yang tidak bisa meresap dalam kebudayaan Prancis.

Ia juga mengatakan Islam di seluruh dunia 'sedang dalam krisis' dan pada bulan Desember mendatang pemerintahnya akan meloloskan undang-undang untuk memperkuat undang-undang yang memisahkan gereja dan negara pada 1905.***(Tim Warta Ekonomi)

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x