Pelaku Bom Bunuh Diri di Jolo Dua Wanita Warga Lokal, Jaringan Abu Sayyaf

- 27 Agustus 2020, 14:49 WIB
Bom bunuh diri di Jolo, Filipina./via Portal Jogja PRMN
Bom bunuh diri di Jolo, Filipina./via Portal Jogja PRMN /

RINGTIMES BALI - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam acara temu media virtual mengungkapkan, unit angkatan bersenjata Filipina untuk wilayah Mindanao Barat, WestMinCom, telah mengidentifikasi dua pelaku dalam dua ledakan bom bunuh diri di Jolo, Senin 24 Agustus 2020 lalu, sebagai warga lokal.

Menyusul kabar tentang dugaan warga negara Indonesia (WNI) menjadi pelaku ledakan sebagaimana dilaporkan pertama kali oleh media lokal Filipina.

"Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh dari Kepala Komando Mindanao Barat atau WestMinCom, pelaku bom bunuh diri adalah dua orang wanita. [...] Kedua pelaku tersebut, menurut informasi, diidentifikasi sebagai warga lokal," kata Retno, Kamis 27 Agustus 2020 seperti Ringtimes Bali kutip dari laman ANTARA.

Baca Juga: Ini Ekspresi Dingin Brent Tarrant Pembantai Shalat Jumat saat Divonis Seumur Hidup

Retno menjelaskan bahwa 'pelaku pertama diidentifikasi sebagai istri pelaku bom bunuh diri di Jolo pada bulan Juni 2019 yang lalu, sedangkan pelaku kedua diidentifikasi sebagai istri dari seorang anggota Abu Sayyaf'.

Pada Selasa 25 Agustus 2020, media lokal Filipina ABS-CBN News melaporkan bahwa seorang Indonesia, istri mendiang Norman Lasuca--pelaku bom bunuh diri di Kota Indanan pada 2019, mungkin menjadi pelaku pengeboman yang terjadi sehari sebelumnya itu.

Laporan tersebut didasarkan pada keterangan dari Kepala Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Cirilito Sobejana.

Baca Juga: Viral di China, Anak Sapi Lahir dengan Dua Kepala

Dalam laporan yang sama, ABS-CBN juga mengutip pendapat dari analis keamanan Rommel Banlaoi, yang menyebut bahwa salah satu pelaku itu mungkin anak perempuan dari dua orang Indonesia yang lebih dulu melakukan serangan bom bunuh diri di sebuah gereja di Jolo pada Januari 2019.

Bagaimanapun, hingga saat ini otoritas terkait masih melakukan investigasi dan identifikasi lebih lanjut, sehingga Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Manila dan KJRI Davao masih terus berkoordinasi dengan pihak Filipina, kata Retno.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x