Joe Biden Ajukan Syarat Ini untuk Berdiplomasi dengan Vladimir Putin

- 3 Desember 2022, 13:31 WIB
Joe Biden./Instagram @joebiden
Joe Biden./Instagram @joebiden /

RINGTIMES BALI – Presiden Vladimir Putin bersedia membuka pintu negosiasi untuk urusan agresi di Ukraina.

Melalui juru bicara kremlin, Dmitry Peskov, Rusia melalui Vladimir Putin selalu membuka pintu negosiasi untuk mempertahankan kepentingan nasional kami.

Disamping itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden melihat adanya peluang dari Rusia melalui negosiasi untuk resolusi konflik dengan Ukraina.

Baca Juga: Resmi! Nama Wakil Perdana Menteri Malaysia yang Baru

Ruang terbuka diplomasi terkait krisis negara menjadikan Joe Biden bersedia sebagai perantara Ukraina untuk bicara dengan Rusia.

Dilansir dari laman ABC Australia pada 3 Desember 2022, sebelum diplomasi dilakukan Ukraina melalui Delegasi Amerika serikat. Joe Bide mengajukan syarat supaya dirinya bersedia berdiplomasi dengan Vladimir Putin.

Joe Biden meminta Rusia untuk menarik kembali seluruh pasukan yang menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Bomber Rusia Dekati Perbatasan, Begini Tanggapan Wakil Kepala Staf Direktorat Operasi Angkatan Darat Ukraina

Akan tetapi, menanggapi syarat yang diajukan oleh Presiden Joe Biden. Rusia melalui Juru bicara Dmitry Peskov menyampaikan keberatannya.

Dmitry Peskov menegaskan bahwa Rusia sama sekali tidak akan menarik mundur pasukan mereka seperti syarat yang diminta Amerika Serikat.

Aksi invasi Rusia ke Ukraina yang disebut operasi militer khusus di Ukraina menjadi tindakan yang harusnya dilakukan menurut Vladimir Putin.

Baca Juga: Pasca Peluncuran Rudal Pyongyang, Tiga Negara Ini Menjatuhkan Sanksi pada Korea Utara

Presiden Rusia itu melalui juru bicara Dmitry Peskov menegaskan bahwa Vladimir Putin sama sekali tidak merasa menyesal atas tindakan yang dilancarakan itu.

Sebelumnya, Vladimir Putin melarang adanya kegiatan pembicaraan publik yang membahas terkait militer Rusia.

Vladimir Putin melarang sesuai yang tertuang dalam perintah layanan keamanan federal (FBS) yang belaku pada kamis 1 Desember 2022.

Baca Juga: PBB Setuju Palestina Peringati Hari Nakba, Begini Tanggapan Duta Besar Israel Gilad Erdan

Penyebab larangan tersebut usai pasukan Rusia di Ukraina mengalami kemunduran.

Terdapat 60 poin isu militer Rusia yang tidak boleh dibicarakan karena sangat sensitif ditengah perang.

Apabila terdapat individu ataupun kelompok baik sengaja ataupun tidak sengaja, langsung ataupun di media sosial menyebarluaskan informasi militer rusia akan dicap sebagai ‘Agen Asing”.

Hal itu akan memberikan peluang bagi pihak asing khususnya pihak musuh untuk mengetahui militer kekuatan internal Rusia.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x