Wajah Baru Taipei, Chiang Wan An Jadi Walikota Termuda Kalahkan Tsai Ing Wen

- 30 November 2022, 15:10 WIB
Ilustrasi Chiang Wan An jadi Walikota termuda kalahkan Tsai Ing Wen.
Ilustrasi Chiang Wan An jadi Walikota termuda kalahkan Tsai Ing Wen. /Pexels.com/Element5 Digital

RINGTIMES  BALI – Taipei memiliki wajah baru dengan hadirnya Chiang Wang An yang keluar sebagai pemenang pasca pemilihan umu lokal di Taiwan pada sabtu 26 November 2022 lalu.

Chiang Wang An merupakan kandidat sekaligus pendatang baru dari partai Kuomintang (KMT).

Pria berusia 43 tahun itu berhasil menang pada panggung pemilu mengalahkan presiden Taiwan Tsai Ing Wen dari Partai Progresif Demokratik (DPP).

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Mantan PM Morrison Dikecam Parlemen Australia

Pasca kekalahanya dalam pemilu, Tsai Ing Wen memutuskan untuk mundur dari Partai Progresif Demokratik (DPP).

Kekalahan yang dihadapi oleh Tsai Ing Wen nyatanya menjadi kekalahan terbesar bagi DPP sejak 36 tahun terakhir.

Hasil dari pemilu yang diadakan pada sabtu kemarin dimenangkan oleh Chiang Wan atas rivalnya dari DPP, Chen Shih Chung dengan perolehan lebih 575 ribu suara. Sedangkan Chen memperoleh sekitar 434 ribu suara.

Baca Juga: Curahan Hati Perdana Menteri, Anwar Ibrahim Ungkap Kesusahan Susun Kabinet Baru Malaysia

Dilansir dari laman Taipeitimes pada 30 November 2022, diketahui Chiang Wan An merupakan keturunan langsung dari Eks Presiden Taiwan Chiang Kai Shek.

Berdasarkan laporan dari komisi pemilihan umum setempat, Chiang Wan An berhasil memenangkan 11 dari 12 wilayah pemilihan.

Kemenangan partai Kuomintang menjadi tanda merebut kembali jabatan tertinggi di ibu kota sejak tahun 2014.

Baca Juga: Iran Berduka, 300 Orang Tewas dalam Protes Kematian Mahsa Amini

Posisi Kuomintang yang kembali menjadi partai yang berkuasa pasca delapan tahun Taipei didominasi oleh wali kota ko wen je dari partai rakyat taiwan.

“kemenangan ini menjadi miliki setiap warga Taipei. Ini merupakan kemenangan terang atas gelap dan kebaikan atas kejahatan,” ungkap Chiang Wan An.

Menurut pengamat, situasi pandemi covid 19 di Taipei menjadi faktor keberhasilan atas kemenangan yang diraih Chiang Wan An dalam pemilu.

Baca Juga: Semut Api Jadi Spesies Berbahaya yang Harus Diperhatikan Jepang

Menurut profesor kebijakan publik universitas shih shin, juang wen jong mengatakan bahwa, Chiang Wan An mengambil peluang atas kebijakan lawanya yaitu Chen Shih Chung.

Saat itu Chen Shih Chung mejadi kepala pusat komando epidemi pusat yang mana kebijakan dari Chen itu tak begitu disenangi masyarakat.

“ Chiang dan para pembantu kampanyenya pada tahap selanjutnya mengalihkan fokus untuk mengkritik Chen. Dan presiden Tsai Ing telah meminta Chen untuk mencalonkan karena gagal melindungi kesehatan masyarakat lantaran kebijakan Covid 19 yang buruk,” kata Juang.

Baca Juga: Satu bulan pasca Tragedi Itaewon, Partai Oposisi desak Pemerintah Korea Selatan

Tsai Ing Wen dan Chen Shih Chung sempat menuai kritik usah dianggap memblokir impor vaksi serta melancarkan vaksi dalam negeri.

Sementara itu, salah satu faktor penentu keberhasilan Chiang Wan An dalam pemilu adalah latar belakang keluarga.

Namun menurut Juang, Meskipun terbilang muda, Chiang Wan An dapat mereplikasikan kemenangan dalam pilpres Taiwan 2024. Terlepas dari latar belakang keluarga.

Baca Juga: Pasca Dibebaskan dari Myanmar, Jurnalis Jepang Akhirnya Buka Suara

Sebelum itu, Chiang Wan An harus merevisi administrasi pemrintahan.

Selaras dengan Juang, profesor Hubungan Internasional dan studi strategis dari universitas Tamkang, Li Da Jung memandang latar belakang keluarga tidak lagi menjadi aset.

Sebagai anggota parlemen terbaik dan paling perhatian menjadi nilai tambah atas terpilihnya Chiang.

Baca Juga: Krisis SDM, Jerman Mudahkan Syarat Masuk Bagi Warga Asing

“pemilihan di Taipei yang relaitif berpendidikan cenderung memiliki pandangan sendiri dan tidak mudah tergoyah meskipun berkaitan dengan sejarah keluarga,” ujar Li.

Diketahui para pendukung KMT merupakan generasi lama yang memandang Chiang Wan An dari sisi keturunan akan tetapi itu tak selamanya kekal.

Hal ini disebabkan setelah pemerintahan DPP yang menggali lebih dalam kesalahan mendiang pemimpin itu.

Meski begitu, hadirnya Chiang Wan An sebagai pemenang pemilu menjadi kemenangan gemilang serupa bagi KMT.***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x