2. Menyusun perencanaan
Menurut Raymond, kita perlu membuat beberapa pos atau portofolio pemasukan kita.
“Setelah tahu apa tujuannya dan berapa lama waktu yang Anda butuhkan, kini saatnya Anda membuat perencanaan. Hitung dengan baik berapa take-home pay Anda, di luar dari upah lembur. Lalu, alokasikan dana tersebut sesuai dengan persentase yang sudah Anda tentukan,” ujar Raymond.
Sebagai contoh, Raymond membagi pemasukan menjadi 50%, 30%, dan 20 %.
50% dari pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk dana darurat, dan 20% untuk investasi.
Baca Juga: 4 Ide Bisnis untuk Pelajar dan Mahasiswa Tanpa Modal, Salah Satunya Jadi Influencer
Namun, semuanya kembali kepada kebutuhan masing-masing pribadi. Jika bisa investasi lebih dari 20% justru lebih baik.
3. Persiapkan anggaran
Buatlah jadwal untuk investasi. Misalnya setelah menerima gaji sebesar 5juta, anda langsung mengalokasikan sejumlah dana untuk investasi, contohnya 1juta.
Jangan menunda-nunda waktu untuk investasi, untuk menghindari jatah uang investasi terpakai untuk hal-hal yang tidak penting.