ADB Setujui Indonesia Pinjam Dana Luar Negeri Rp7,1 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi

- 24 November 2021, 12:32 WIB
Ilustrasi ADB setujui Indonesia pinjam dana luar negeri Rp7,1 Triliun untuk pemulihan ekonomi.
Ilustrasi ADB setujui Indonesia pinjam dana luar negeri Rp7,1 Triliun untuk pemulihan ekonomi. /Pixabay/mohamed_hassan

RINGTIMES BALI – Pihak bank ADB atau Asian Development Bank telah menyetujui peminjaman dana untuk Indonesia sebesar lebih dari Rp7,1 Triliun.

ADB sebagai bank Asia yang memberikan pinjaman pada Indonesia ini dikhususkan untuk mendorong lingkungan bisnis yang lebih kompetitif.

Pinjaman uang untuk pemerintah Indonesia telah disetujui oleh pihak Bank ADB dengan melihat dari keadaan ekonomi Indonesia meskipun kemarin sempat menjadi perbincangan karena hutang Indonesia yang mencapai ribuan Triliun Rupiah.

Baca Juga: Pusat-pusat Keunggulan Ekonomi di Indonesia dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat, Materi IPS Kelas 9

Dikutip dari laman web resmi dari ADB pada senin 22 November 2021, pinjaman ini akan digunakan oleh negara Indonesia selain untuk membuat lingkungan bisnis yang lebih kompetitif juga untuk mempercepat pemulihan ekonomi dari pandemi penyakit Virus Covid-19.

Fungsi pinjaman ini akan dibagi menjadi 3 fungsi utama yakni untuk program daya saing, program Modernisasi dan program pemulihan ekonomi akibat Covid-19

Program daya saing ini adalah untuk peningkatan produksi dan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh indonesia. Dengan bantuan ini diharapkan akan menimbulkan pandangan positif terhadap kualitas produk dari hasil manufaktur Indonesia.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ucapkan Terima Kasih, IKEA Bali Diharapkan Tingkatkan Ekonomi

Program modernisasi ini adalah untuk memudahkan pabrik-pabrik besar untuk memulai mengadopsi penggunaan alat yang lebih modern guna meningkatkan manufaktur bahan dan barang yang akan mempercepat pemulihan ekonomi.

Yang ketiga adalah pinjaman ini akan digunakan untuk pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Hal ini dimaksudkan dalam meningkatkan layanan logistik, memfasilitasi perdagangan, mendorong penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Himbara Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Pemerintah

“Pinjaman berbasis kebijakan, dikombinasikan dengan bantuan teknis dan kerja pengetahuan, dirancang untuk menjadi bagian integral dari strategi pemulihan pandemi Covid-19 pemerintah," kata Direktur Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Divisi Perdagangan ADB untuk Asia Tenggara Jose Antonio Tan III.

Subprogram ini akan membantu Indonesia menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi, mengurangi hambatan perdagangan, dan menumbuhkan perusahaan,” lanjutnya.

Penggunaan uang pinjaman untuk perbaikan perekonomian Indonesia ini akan menjadi sebuah jalan bagi Indonesia untuk bangkit dari pandemic dan mulai berjuang untuk memberikan pertumbuhan ekonomi yang tertahan akibat pandemi.

Baca Juga: Ekonomi Bali Terpuruk Pariwisata Babak Belur, Wagub Tawarkan Kebijakan Berbasis Risiko kepada Pusat

Program daya saing, modernisasi industri dan percepatan perdagangan ini akan memberikan lapangan pekerjaan yang baru dengan membuat sebuah lingkungan yang kondusif bagi investasi.

Program ini juga akan mendukung dan mempromosikan kesetaraan gender, dengan meningkatkan pendapatan bisnis milik perempuan dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam lapangan pekerjaan.

di sisi lain, pinjaman ini juga akan akan mendukung dalam perencanaan pembangunan jangka menengah yang juga akan selaras dengan tujuan pemerintah yakni modernisasi dan juga penggunaan energy terbarukan.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x