Pegadaian Denpasar Ajak Masyarakat Berinvestasi Emas

- 7 September 2020, 20:42 WIB
Suharyono selaku Kepala Pegadaian di salah satu Cabang yang ada di Kota Denpasar.
Suharyono selaku Kepala Pegadaian di salah satu Cabang yang ada di Kota Denpasar. /Riri/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI – Kesulitan hidup yang dirasakan di masa pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Meningkatnya aktivitas transaksi di sejumlah Pegadaian yang ada di Kota Denpasar boleh jadi merupakan salah satu efek dari kesulitan pembiayaan hidup sehar-hari seperti itu.

Kepala Pegadaian Cabang Denpasar, Suharyono dengan lugas mengakui terdapat peningkatan signifikan dalam transaksi gadai yang dialami hapir seluruh kantor Pegadaian di Bali.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Ajak Pelaku Usaha Datangkan Wisatawan Nusantara ke Bali

Dikatakan, peningkatan tersebut diduga kuat terpicu oleh tiga kondisi utama yang dialami masyarakat Bali, khususnya Kota Denpasar.

Kondisi pertama adalah adanya krisis ekonomi akibat pandemic Covid-19, kedua adanya persiapan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan dan ketiga adalah harga emas yang tinggi saat ini.

“Peningkatan aktifitas pegadaian itu memang ada. Namun sulit kita menyebutkan secara pasti berapa prosentasinya. Tetapi kalau soal penyebab peningkatan, kami memastikan ada tiga hal yang jadi pemicu, ya yang pertama tentu efek pandemic covid-19, kedua persiapan hari Raya Galungan dan Kuningan dan ketiga memang ada peningkatan harga emas. Ini mendorong orang untuk menggadaikan barang berharga seperti emas,’ ungkap Suharyono di Kantor Pegadaian, Jalan Thamrin No.39, Denpasar pada hari Jumat, 4 September 2020.

Baca Juga: Terapkan Protokol Kesehatan, 1.017 Orang Ikuti SKB CPNS Kota Denpasar

Dalam sehari nasabah yang melakukan transaksi gadai maupun tebus mencapai rata-rata pada kisaran 100 orang. Saat sebelum pandemic hanya berkisar antara 30 sampai 50 orang per harinya.

Ia juga menuturkan barang yang paling sering digadaikan oleh masyarakat adalah emas yang persentasi nya menyentuh angka 95% dan sisanya adalah dari barang elektronik, alat transportasi serta surat-surat berharga lainnya.

Halaman:

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x