Covid-19, Hancurkan Pariwisata Bali, Tingkat Kunjungan Merosot Hingga 99,97 Persen

- 5 September 2020, 17:10 WIB
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana alias Cok Ace.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana alias Cok Ace. /Emanuel Oja/Tim Ringtimes Bali

Industri kreatif merupakan sektor ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia yang dianggap sebagai industri paling menguntungkan secara nasional melalui peningkatan nilai tambah produk sebagai hasil kreativitas dan inovasi seseorang.

Baca Juga: Kasus Penambahan Covid 19 di Jembrana Kian Mengganas

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, industri kreatif memberikan kontribusi sekitar Rp 989 triliun pada PDB nasional 2017 atau sekitar 7,28 persen.

Kontribusi sektor ini, kata Cok Ace sebenarnya terus meningkat. Pada tahun 2017 tumbuh 5,07 persen. Selain itu, industri kreatif menyediakan 17,7 juta lapangan kerja atau sekitar 14,61 persen dari angka penyerapan tenaga kerja nasional.

Pekerja industri kreatif rata-rata menerima gaji 2,23 juta rupiah. “Melihat potensi yang luar biasa ini, saya sangat berharap Bali bisa menjadi yang terdepan di Indonesia dalam mengembangkan industri kreatif,” ujarnya.

Baca Juga: Ajak Pendukung Mendaftar ke KPU Jembrana, Paket Kembang - Sugik Disambut Tari Hanoman

Lebih lanjut dikatakan, Bali kaya akan seni dan budaya. Hal ini menjadikan Bali memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif.

Secara nasional jumlah subsektor industri kreatif tertinggi adalah kuliner (41,47%), fashion (17,68%) dan kerajinan (14,99%).

Bali memiliki peluang yang menjanjikan untuk mengembangkan kuliner, fashion, seni rupa, dan seni pertunjukan.

Baca Juga: Seorang Warga Positif Covid-19 di Tampaksiring, Menikah Tanpa Dihadiri Undangan

Halaman:

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x