Dinas Pertanian Kembangkan Pertanian Sektor Hortikultura

- 30 Agustus 2020, 13:19 WIB
I Wayan Sunarta saat diwawancarai oleh RINGTIMESBALI di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Bali
I Wayan Sunarta saat diwawancarai oleh RINGTIMESBALI di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Bali /Dicky Armando/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMESBALI- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto dalam kunjungan ke Bali menyampaikan bahwa peningkatan Ekonomi di Bali bisa dilakukan dengan Pertanian Sektor Hortikultura.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Bali, I Wayan Sunarta menyampaikan pada prinsipnya pariwisata adalah ibu kandung pertanian karena budaya di Bali  yaitu sosiologis agraris.

“Sosiologis agraris yang dimaksud  terdapat sosial, budaya, ritual, teknik budidaya, dan ekonomi," ujarnya di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Kamis, 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Dewan Usulkan Rapid Tes Gratis, Ini Kata Pengamat Politik.

Situasi pandemi Covid-19 memang banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

Terkait dengan pertanian sektor hortikultura, Wayan Sunarta menyampaikan saat ini di Bali masih menggunakan holtikultura, ketahanan, perkebunan dan peternakan yang itu menjadi satu kesatuan.

"Konsep holtikultura masih dilakukan karena  kehidupan masyarakat di Bali tidak terlepas dari kultural sosiologis agraris, seperti dalam acara ritual. Salah satunya adalah konsep  yang saat ini masih dipertahankan adalah subak", ujar Alumni Universitas Udayana.

Baca Juga: Menikah dengan Non-Selebriti Akhir Agustus Ini, Kang Sora: Saya Menemukan Orang yang Baik

Holtikultural bisa bersinergi dengan tanaman bunga gemitir sekaligus juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sehingga pada akhirnya terjadi pengurangan pestisida dan menjadi destinasi premium.

Pendapatan penggerak holtikultura  sangatlah tinggi. Akan tetapi karena situasi covid maka terjadi penurunan harga. Tapi kita berharap pertanian segera berubah dengan mengalih komoditas bukan ahli fungsi.

"Yang bisa kita lakukan adalah dengan menggantikan tanaman yang lain dengan jenis lainnya, tanpa mengurangi harganya. Sehingga harganya tidak terlalu mahal atau murah ditengah pandemi Covid-19", ujarnya.

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan, Banpres UMKM Cair hingga Akhir September Buruan Lengkapi Syaratnya

Selain menopang perekonomian Bali, Dinas Pertanian Tanaman Pangan terus memberikan edukasi mengenai bertani.  Dengan harapan para petani tetap semangat menjalani aktivitasnya  dengan menjadi   petani yang cerdas. ***(Dicky)

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x