Network
RINGTIMES BALI – Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara didampingi Kadis Kebudayaan, I GN Bagus Mataram membuka pameran dan penerbitan buku di Lobby Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Jumat (14/8/2020).
Dalam pameran yang diselenggarakan selama 3 hari terhitung dari 14 sampai 16 Agustus 2020 mendatang, 20 karya Kartunis dipamerkan.
Pameran dan penerbitan buku yang bertajuk “Denpasar dalam Kartun dan Karikatur” ini turut dihadiri legenda hidup pendongeng Indonesia, Made Taro serta puluhan seniman dari Bali.
Baca Juga: Walikota Rai Mantra Kukuhkan 29 Anggota Paskibraka
AAN Rai Iswara dalam sambutannya sangat mengapresiasi pelaksanaan pameran dengan slogan “Denpasar sebagai Kota Kreatif dan Berbudaya” tersebut.
Karena menurut dia, kegiatan pameran tersebut telah memberi dan mendorong ruang kreatif bagi masyarakat untuk berkreatifitas seni.
“Saya berharap pelaksanaan pameran ini dapat memotivasi seniman lain yang berada di Kota Denpasar. Hidupnya atmosfer berkesenian, khusunya seni rupa di Kota Denpasar tentu dapat mendukung regenerasi penerus agar bisa melestarikan adat budaya dan kesenian untuk melaksanakan visi misi Kota Denpasar yaitu kota yang berwawasan budaya,” ujar Rai Iswara.
Baca Juga: Melambung Tinggi Nilai Tukar Rupiah Sabtu 15 Agustus 2020, Cek Harga Kurs di Bank BCA
Lebih lanjut dikatakan Rai Iswara, melalui karya-karya kartun para kartunis Kota Denpasar tidak hanya memposisikan kartun sebagai karya seni yang disenangi masyarakat, tapi juga sebagai media kritik sosial yang bisa menjadi media komunikasi antar elemen masyarakat.
Salah seorang Kartunis Kota Denpasar, Jango Pramartha mengatakan, pameran dan penerbitan buku ini melibatkan 20 kartunis yang digagas para kartunis Kota Denpasar.
Melalui sebuah penerbitan buku dan pameran tersebut, masyarakat dapat menyaksikan dan menyimak kegelisahan dan kegigihan kreatif para kartunis dalam mengkritisi kotanya dalam medium seni rupa.
Baca Juga: Jadwal Acara TV 15 Agustus 2020, Ada Film Safe House & Escape Plan yang Akan Tayang Besok
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Denpasar yang memberi ruang untuk seniman. Kegiatan ini, dapat memberi vibrasi positif dalam berkesenian,” terangnya. ***(Yani)
