Hidup Sendiri di Rumah Kecil dan Bocor, Wanita di Jembrana Pasrah, Hidup dari Jual Tamas

- 10 Agustus 2020, 19:43 WIB
 Luh Arningsih, KK miskin di Jembrana hidup memperihatinkan
Luh Arningsih, KK miskin di Jembrana hidup memperihatinkan /Dewa/

"Ini sudah hampir dua bulan satupun tidak laku terjual. Itu lihat pak sampai menumpuk di dalam rumah dan di luar. Katanya gara-gara corona sepi pembeli," tuturnya.

Lantaran tidak laku terjual, untuk makan sehari-hari terpaksa dia minta ke adik laki-lakinya yang juga hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Kadang jika adinya tidak punya rejeki lebih, dia terpaksa menjual ayam-ayam peliharaannya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau terus-terusan minta di adik saya malu, lagian adik saya juga punya keluarga dan penghasilannya juga pas-pasan," imbuhnya.

Baca Juga: Sembilan Bidan di Bali Terpapar Covid-19, Ruang Nifas RSUD Sanjiwani Ditutup

Dia juga mengaku selama ini tidak pernah menerima bantuan apa-apa dari pemerintah. Kecuali bantuan dari Bendesa Adat setempat terkait pandemi covid 19, berupa paket sembako. Itupun hanya sekali dia menerima bantuan tersebut.

"Mungkin karena saya masuk ke KK adik saya makanya saya belum pernah menerima bantuan apa-apa. Padahal saya tinggal terpisah dengan adik dan tidak mungkin juga saya tinggal sama adik, kasihan adik karena dia juga hidup pas-pasan," katanya sambil membuat kerajinan tamas.

Sebenarnya dia berharap bisa memperbaiki rumah, sehingga saat hujan tidak bocor. Selama ini jika hujan dia mengaku terpaksa menginap di rumah tetangga lantaran rumahnya bocor di sana-sini.

Baca Juga: Lirik Lagu Play Date – Melani Martinez

"Ya, mudah-mudahan saja ada yang berbaik hati membantu memperbaiki rumah saya agar tidak bocor," tutupnya.

 

Halaman:

Editor: I Ketut Subiksa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x