Antisipasi Pemilih TMS, Begini Strategi KPU Badung

- 7 Agustus 2020, 13:13 WIB
Ketua KPU Badung I Wayan Semara Cipta
Ketua KPU Badung I Wayan Semara Cipta /tim ringtimes bali

RINGTIMES BALI- Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta yang kerap disapa Kayun mengatakan, tahapan pilkada Badung sudah memasuki pemuktahiran data pemilih.

Pemuktahiran data pemilih terkait pencocokan dan Penelitian (Coklit) terhadap pemilih-pemilih yang ada di Kabupaten Badung.  

Coklit dilakukan dengan cermat sehingga daftar pemilih  Tidak Memenuhi Syarat (TMS) bisa diantisipasi. Hal ini dikatakan Kayun seusai audiensi dengan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bali di Kantor KPU Badung, Kamis, 6 Agustus 2020.

Baca Juga: SMSI Bali Ingatkan KPU Badung: banyak Media online Abal-abal

"Masih banyak pemilih yang sudah meninggal, muncul kembali sebagai daftar pemilih. Itulah fungsi petugas Petugas Pemuktahiran data Pemilu (PPDP) melakukan coklit. Mencoret para Pemilih yang sudah meninggal, pindah domisili sehingga data Pemilih benar-benar berkualitas, akurat dan faktual," ungkap Kayun.

Selanjutnya Kayun menegaskan,  data pemilih pada pilkada mendatang wajib bebas dari pemilih TMS, sementara  masih banyak temuan data pemilih TMS di lapangan. Dengan demikian sistem coklit yang diterapkan  adalah door to door, sehingga tidak ada ketimpangan data pemilih.

Mekanisme door to door bertujuan agar data Pemilih TMS bisa terdeteksi. Outputnya, data pemilih pilkada Badung adalah data yang Valid, terverifikasi dan faktual.

Baca Juga: Astaga, 4 Orang Tewas dan 3 Lainnya Buta, Diduga Habis Minum Handsanizer.

Proses Coklit sudah dimulai tanggal 15 Juli-13 Agustus 2020 dan sekarang Masih berproses.

Mekanisme coklit yang dilakukan dengan cermat langsung pada pemilih dilakukan untuk mencapai terget partisipasi pemilih dalam pilkada mendatang yakni 80%. Rumah-rumah yang sudah didatangi PPDP akan diberi tanda berupa stiker coklit.

Kayun juga membeberkan bahwa menurunnya partisipasi pemilih pada pemilu sebelumnya terjadi karena banyaknya data pemilih yang tidak Valid. Pemilu 4 tahun yang lalu ada 4 TPS unik di Tuban.

Baca Juga: Kenali Dejavu dan Penyebabnya

Ada 600 pemilih yang terdaftar, yang datang ke TPS hanya 22 orang. Itu pun termasuk petugas KPPS, saksi dan petugas Keamanan.

KPU Badung pada Pilkada mendatang berkomitmen untuk menaikan partisipasi pemilih dengan langkah mendata calon pemilih dengan benar sehingga target partisipasi pemilih 80% bisa dicapai.

KPU Badung tentunya akan terus mencari strategi yang tepat dalam rangka mensukseskan penyelenggaraan Pemilu, terutama dari segi validitas data pemilih.***(Roby)

Editor: Moh. Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x