Sering Buang Limbah ke Sungai, Warga Desak Penutupan Usaha Pembuatan Tahu di Gianyar

- 29 Juli 2020, 10:46 WIB
*K.Catur Kusumaningrat
*K.Catur Kusumaningrat /

RINGTIMES BALI - Gerah dengan aktivitas pembuatan tahu /tempe (pabrik tahu/tempe) yang sudah bertahun-tahun mencemari lingkungan tidak mengantongi izin, Desa Adat Bitra pun mendesak aparat terkait menutup usaha tersebut.

Terlebih dalam sidak yang dilakukan aparat terkait, Selasa (28/7/2020), tiga usaha yang berada di dekat Jembatan Sungai Pakerisan tersebut, tidak mengantongi izin serta tidak memiliki penampungan limbah yang memadai.

Bendesa Adat Bitera, I Nyoman Sumantra yang ikut dalam sidak tersebut mengaku sangat kecewa, lantaran usaha yang sudah lama dikeluhkan warganya itu tidak juga diambil tindakan tegas.

Baca Juga: Waduh Pose Menggoda Istri Bintang Persib Ini Bikin Heboh, Netizen: Awas Masuk Angin

Padahal tiga usaha pembuatan tahu dan tempe itu sudah jelas tidak mengantongi izin dan secara nyata telah membuang limbah sembarangan.

“Kalaupun mereka sudah membuat tempat penampungan limbah, itu hanya kamuplase. Kenyataannya mereka buang limbah secara langsung ke sungai Pakerisan,” sorotnya.

Diakuinya, usaha tersebut ini sudah puluhan tahun beraktivitas dan sudah berulangkali dikeluhkan warga.

Baca Juga: Beredar Petisi Pecat Kombes Rachmat Widodo, Ini Tampang Pelakornya Ternyata Sepupu Sendiri

Tidak hanya warga di sekitar lokasi, pengguna jalan yang melintas pun mengeluhkan bau limbah tahu yang menyengat setiap kali melintas di Jembatan Bitra tersebut.

Selama itu juga petugas terkait sudah berulangkali melakukan pembinaan, namun usaha tanpa izin itu tetap juga beraktivitas.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x