Mengingat para peserta didik tetap harus belajar dan mendapat pelayanan pendidikan meski masih dalam suasana Belajar Dari Rumah (BDR).
Baca Juga: Serahkan Paket Sembako dan bantuan APD, Gubernur Koster Puji Penanganan covid-19 Di Jembrana
Pelaksanaan program guru kunjung dilakukan oleh beberapa orang guru/wali kelas yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mengunjung peserta didik yang tidak memiliki HP android dengan membawakan bahan ajar untuk dikerjakan di rumah sesuai dengan rentang waktu yang telah ditetapkan.
Sambil bertemu dengan para siswa dan orang tua/wali murid, guru kunjung juga membantu kesulitan belajar yang dialami peserta didik dengan melibatkan orang tua/wali murid, sehingga terjadi sinergitas antara sekolah dan orang tua, untuk bersama-sama melakukan pendampingan kepada peserta didik.
Lanjut Wenten, pelaksanaan program guru kunjung diawali dengan melakukan pemetaan terhadap kondisi sosial ekonomi peserta didik, pemetaan wilayah tempat tinggal peserta didik serta riwayat kondisi kesehatan keluarga peserta didik yang akan dikunjungi.
Baca Juga: Angka Kasus Positif Naik Anis Baswedan Mengaku Senang
"Apabila semua persyaratan protokol kesehatan telah terpenuhi dan wilayah yang akan dikunjungi dinyatakan zona aman, maka program guru kunjung ini bisa dilakukan," imbuh Wenten.
Hasil diagnosis kesulitan belajar siswa yang beraneka ragam, sesuai dengan latar belakang dan potensi kecerdasan peserta didik, menyebabkan tidak semua kesulitan belajar siswa bisa diatasi dengan guru kunjung.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun disisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.
Baca Juga: Astaga, Ada Unggahan Bernuansa Kebencian di Medsos, Warga Net Berang