Network
RINGTIMES BALI - Lentera Dari Barat nama yang begitu clasic didengar merasa teringat kisah tempo dulu, nama dari kata Lentera diambil dari lampu penerangan masa lampau yang sangat clasic agar bisa menyinari disetiap langkah untuk mengarungi kehidupan di dunia ini, dari gelap terbitlah terang.
Nama Lentera Dari Barat itu adalah LSM yang di prakarsai oleh anak-anak muda Banjar Palungan Batu, Batu Agung, Jembrana, dan sangat tepat sekali dari nama Lentera yang sangat clasic dan nama Br.Palungan Batu, Ds. Batuagung, adalah Banjar dan Desa tertua di Jembrana.
Nama Lentera Dari Barat pertama kali di ciptakan oleh anak muda yang sedang menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Udayana dan pemuda pekerja keras, bernama Ida Bagus Komang Tri Subawa dan Ida Bagus Putu Jodi Aditya, kedua pemuda ini berasal dari Br. Palungan Batu, Ds Batuagung.
Baca Juga: Kapolres Gianyar Berikan Reward Kepada Anggota Berprestasi
LSM ini dibuat pada tanggal 24 Juni 2019, yang beranggotakan 60 anggota yang notabane dari pemuda pemudi Banjar Palungan Batu dan ada juga di luar lingkup Br Palungan Batu, Ds Batuagung.
Sejak berdirinya LSM ini mendapatkan apresiasi sangat luar biasa dari orang tua mereka dan juga dari warga Banjar Palungan Batu Ds. Batuagung, karena gebrakan-gebrakannya sangat inovatif, Dengan memantik slogan Pemuda Bergerak, Pemuda Berdikari, Pemuda Peduli Lingkungan.
Ketua LSM Ida Bagus Komang Tri Subawa mengatakan, tujuan didirikannya LSM ini pertama untuk mengumpulkan pemuda-pemudi terutama di Banjar Palungan Batu agar ikut melestarikan kebersihan lingkungan sekaligus mengedukasi kondisi lingkungan saat ini, mengingat bahayanya sampah pelastik dari rumah tangga bahkan hingga sekala industri,
Baca Juga: Menkumham Hadiri Peresmian Ratusan Pos Pelayanan Hukum di Bali
"Kami mengawali sejak berdirinya LSM ini diawali dengan membersihkan sungai dan pantai, dimana Banjar Palungan Batu mempunyai sungai yang sangat jernih hutannya masih alami dan belum tersentuh oleh pengawen sehingga alamnya masih asri dan sejuk," ucapnya.
Ditambahkan, kami mengutamakan kebersihan sungai dimana sumber sungai Palungan Batu yang disebut Sungai Tukad Aya adalah sumber kehidupan masyarakat Desa Batuagung dan juga luar Desa Batuagung, ungkapnya
Diketahui sungai Tukad Aya yang berpusat di utara Banjar Palungungan Batu terdapat tiga Bendungan, sepanjang sungai dari utara sampai selatan, ketiga Bendungan Ini mengairi 19 subak, yakni Bendungan Palungan Batu mengairi dua subak yang terdapat di Desa Dauhwaru, di Bendungan Sawe mengairi 3 Subak dan terakhir di Bendungan Jro Pengentuh mengairi 14 subak.
Baca Juga: Gara-gara Layangan, Gardu Induk PT. Indonesia Power Meledak, Pemilik Layangan Ditangkap
Dimana, sumber airnya menghidupi dua Desa sekaligus untuk kebutuhan rumah tangga, "ini yang membuat insting kami harus menjaga kelestarian sumber alam agar tetap selalu bersih dari sampah pelastik di aliran sungai, mengingat Banjar Palungan Batu terkenal dengan wisata Sungai Gelar sebagai permandian umum, Punjak JR, dan Monumen Gelar," imbuhnya
Adanya wisata pemandian umun dan yang lainnya tentu para pengunjung tidak sadar akan membuang sampah sembarangan, dari itulah muncul gerakan dari kami peduli lingkungan dengan memprakarsai Anti Plastik, sehingga kami membuat program Bank Sampah,
Kami bukannya hanya memungut sampah plastik yang ada di sungai saja, kami juga menginformasikan kepada masyarakat Banjar Palungan Batu supaya tidak membuang sampah plastik sembarangan, dikumpulkan dan ditukarkan ke Bank Sampah.
Baca Juga: Pasangan Selingkuh yang Digrebek di Mertasari Akhirnya Bayar Kaul
"Marilah bersama kita jaga dan lestarikan lingkungan dan alam sekitar kita, semua ini bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri melainkan untuk kehidupan banyak, maka kita semua harus melestarikan lingkungan dan alam yang sama-sama kita nikmati ini," tutupnya.
