RINGTIMES BALI - Salah satu strategi dalam optimalisasi penanggulangan bencana di Provinsi Bali adalah adanya peran aktif wartawan dalam menyalurkan informasi dan menyajikan fakta kepada masyarakat luas disertai data-data yang valid dari sumber yang tepat.
Peran ini menjadi sangat vital ketika ditangan seorang wartawan peristiwa dan berita berdasarkan fakta dikemas menjadi bentuk komunikasi yang tepat melalui media masing-masing dan sanggup menumbuhkan harapan sekaligus menggerakkan semua pihak untuk beraksi bersama dalam kesiapsiagaan menanggulangi bencana.
Lihat postingan ini di Instagram
Berdasarkan data BPS tahun 2020, Bali sebagai salah satu provinsi yang sangat rawan terhadap bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor), letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami dengan jumlah penduduk 4.336.900 jiwa.
Baca Juga: Aurel Ungkap Kebahagiaan Jadi Istri: Abang Atta Tiap Pagi So Sweet, Selalu Peluk
Baca Juga: 3 Tanda Pasangan Anda Hipersex, Kenali Bahaya yang Ditimbulkan
Baca Juga: Hotma Sitompul Bongkar Aib Desiree dan Anaknya, '22 Tahun Saya Rawat Ribu, Anaknya Membiarkan'
Karena itu sudah seharusnya memiliki pentahelix yang kokoh dan aktif, termasuk didalamnya adalah komponen media dan wartawan yang dapat berkontribusi secara optimal dalam mengatasi kebencanaan tersebut.
“Wartawan memiliki peran penting dan luar biasa yaitu mereka memiliki andil besar dalam pewartaan kesiapsiagaan bencana," ungkap Gede Sudiartha, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali dalam Pertemuan konsolidasi (FGD) Anggota Forum Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Rabu 7 April 2021.
Menurutnya, masyarakat dapat teredukasi dengan baik melalui pemberitaan, penyiaran maupun penyajian berita-berita yang berkelanjutan seputar bencana sehingga aksi-aksi preventif dapat dilakukan.
Demikian juga ketika bencana terjadi, kesempatan menyelamatkan jiwa dan raga menjadi besar ketika media memainkan perannya dengan aktif, terlebih saat ini dengan kekuatan media sosial dan kecepatan informasi yang segera dapat diperoleh oleh masyarakat luas, imbuhnya.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Pasangan Semakin Lengket, Salah Satunya Ketahui Kesukaannya
Baca Juga: 2 Tersangka Praktek Filler Payudara Beromzet Rp75 Juta Ditangkap Polres Metro Jakarta Barat
Sebagai salah satu bentuk penguatan solidaritas wartawan dalam kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana, diharapkan melalui pertemuan ini, katanya juga dihasilkan program kerja yang disusun dan dilaksanakan bersama oleh komunitas wartawan yang tergabung di Wartawan Peduli Bencana (WAPENA) Bali.
Dalam kesempatan tersebut diungkapkan pula oleh Gede Sudiartha bahwa Bali telah terpilih sebagai tempat diselenggarakannya Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 mendatang yang akan dihadiri oleh sekitar 182 negara.
Baca Juga: Nia Ramadhani Sebut Dirinya Cantik, Netizen: Bangga di Dunia Belum Tentu di Akhirat
Baca Juga: Hotma Sitompul Sebut Bams dan Ibunya Jahat, Netizen: Karakter dan Sifat Asli Hotma Keluar
GPDRR ini tentunya menjadi ajang potensial bagi wartawan untuk dapat meningkatkan perannya dalam berkontribusi mengurangi risiko bencana baik bagi Bali, maupun Indonesia dan dunia pada umumnya.***