Kasus Pelajar Tewas Tertusuk Keris Saat Menari Rangda di Denpasar, Jro Dalem Meminta Maaf

- 8 Februari 2021, 06:16 WIB
Terkait kasus tewasnya korban penususkan saat menari Rangda, Jro Dalem meminta maaf.
Terkait kasus tewasnya korban penususkan saat menari Rangda, Jro Dalem meminta maaf. /Tangkap layar/Instagram.com/@nandaprasetya_6

RINGTIMES BALI - Pelajar penari berinisial Gede NEP usia 16 tahun yang tewas saat menari rangda saat upacara Napak Pertiwi upacara Pujawali di Sanggar Pekandelan Puri Agung Jro Kuta, Jalan Sutomo, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar, Kamis 4 Februari lalu jenazahnya akan diaben Senin 8 Februari 2021.

Kepala Banjar Belong Gede Made Rispong membenarkan kejadian penusukan tersebut.

"Di Jalan Sutomo 44 itu terjadi penusukan yang berawal dari Napak Pertiwi nike yang dilakoni oleh penari rangda sekitar kelompoknya 30 sampai 35 orang korban dilarikan ke RS Wangaya meninggal sesuai laporan ucapnya, Sabtu 6 Februari 2021.

Baca Juga: Pelajar Tewas Tertusuk Keris Saat Menari Rangda Upacara Napak Pertiwi di Denpasar

Saat ini jenazah katanya masih dititipkan di RS Wangaya, Denpasar. Sementara itu pihak penyelenggara acara Jro Dalem mewakili keluarga besar akan memberikan pernyataan pers atau mengklarifikasi berita yang telah dimuat dalam berbagai media tentang kejadian human error tersebut Senin siang ini.

Sebagaimana diketahui, ritual Napak Pertiwi tersebut mengakibatkan anak remaja umur 16 tahun tersebut tewas tertusuk keris dalam sebuah tarian seni Bali yaitu tarian rangda yang dilaksanakan pada saat upacara Pujawali di sebuah rumah adat gedong suci milik oknum anggota Polresta Denpasar.

Sebelumnya pihak Jro Dalem mengatakan akan melaksanakan resesi upacara pecaruan pembersihan pekarangan dan diri pada pukul 12.30 Wita

Baca Juga: Ini Sosok MDF, Pelajar WNI yang Ditangkap terkait Parodi Lagu Indonesia Raya

Dalam keterangan resmi yang beredar, pihaknya menyampaikan permohonan maaf khususnya kepada warga Desa Pemecutan Kaja, keluarga Almarhum, penglingsir Puri Agung Jero Kuta, dan perangkat desa Banjar Belong Gede dan khususnya kepada semua umat Hindu Bali yang diwakili oleh keluarga besar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pelajar berinisial Gede NEP usia 16 tahun tewas akibat tertusuk keris saat menarikan rangda saat upacara Napak Pertiwi pada Kamis 4 Februari dinihari lalu.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x