Dinas Pariwisata Ajak Pelaku Usaha Datangkan Wisatawan Nusantara ke Bali

7 September 2020, 20:29 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa saat menghadiri Gala Dinner di Pantai Pandawa. /Riri/Tim Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI – Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, Bali mengalami kontraksi ekonomi paling parah dengan persentasi sebesar10,98% pada kuartal kedua di tahun 2020.

Untuk mengatasi hal itu, salah satu upaya yang dilakukan Provinsi Bali adalah dengan melonggarkan aktivitas khususnya pada sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan pelonggaran yang dibeikan Pemprov Bali tersebut, dilakukan karena Pemprov Bali melihat terdapat peluang yang bagus untuk membangkitkan kembali sektor Pariwisata Bali, melalui kerjasama dengan para pelaku usaha, teritama yang berkaitan Langsung dengan sector Pariwisata.

Baca Juga: Terapkan Protokol Kesehatan, 1.017 Orang Ikuti SKB CPNS Kota Denpasar

“Kunjungan wisatawan di Bali pada tahun lalu mencapai 10,5 juta orang dengan rata-rata kedatangan di bandara mencapai 16.000 orang per hari. Namun karena adanya pandemi Covid-19, terjadi penurunan drastis,’ ujarnya.

Dijelaskan, kedatangan wisatawan selama pandemic covid-19 di bali, hanya 5000 orang per hari. Meski jumlahnya terbilang kecil dibandingkan dengan masa sebelum covid-19, pihaknya tetap mengapresiasi Travel Agent dari luar Bali yang disebutnya sebagai ‘Pahlawan Ekonomi” yang terus mendatangkan wisatawan dari luar Bali.

‘Help us please,” ujar Putu Astawa saat menghadiri Gala Dinner dalam acara Travel Gathering di Pantai Pandawa, Jimbaran, Jumat, 4 September 2020.

Baca Juga: Wah Bikin Kaget, Ada Celuluk Gentayangan di Pasar Umum Negara

Sejak terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali untuk pelonggaran aktivitas di tanggal 9 Juli dan 31 Juli 2020 lalu, kunjungan wisatawan domestik mulai mengalami peningkatan. Saat ini kedatangan domestik di bandara mencapai 3000 orang per hari dan untuk weekdays, dan 5000 orang per hari untuk long weekend.

Potensi wisatawan nusantara kata mantan Kepala Bapeda bali ini, memiliki peluang yang besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia sendiri mencapai lebih dari 260 juta penduduk.

“Tentu saya sangat berharap para stakeholder, travel agent dan pelaku usaha lain yang bergerak dibidang pariwisata bisa bersinergi dengan wisatawan nusantara untuk menggerakan perekonomian di Bali,” ungkapnya dihadapan 153 pemilik agen perjalanan wisata se-Indonesia.

Baca Juga: Cari Sensasi, Keluhan Winasa di Balik Jeruji Besi Viral, Pihak Rutan Klaim Sudah Sesuai SOP

Terkait permasalahan mundurnya pembukaan wisatawan untuk mancanegara, ia mengatakan negara-negara di luar belum membuka border nya. Sehingga walaupun Bali memutuskan untuk open border tentu tetap tidak akan ada wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Bali.

Hal ini juga merujuk pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 11 Tahun 2020 mengenai pelarangan sementara orang asing masuk wilayah negara.

“Saat ini pemerintah akan fokus saja untuk wisatawan nusantara dengan pelaksaan protokol kesehatan secara ketat. Saya tidak mau dikambing hitamkan gara-gara pelonggaran ini, malah banyak bermunculan transmisi baru. Saya menekankan agar semua stakeholder bisa menjaga protokol kesehatan dengan tertib,” tutup Putu Astawa.***(Riri)

Editor: Emanuel Oja

Tags

Terkini

Terpopuler