Tingkatkan Indeks Pertanaman, Gianyar Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

24 Agustus 2020, 13:03 WIB
Ilustrasi jaringan irigasi tersier. / /

RINGTIMES BALI - Untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan indeks pertanaman, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Kabupaten Gianyar.

Rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini akan dilakukan di Subak Sema, Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar.

Kepala Dinas Pertanian Gianyar, I Made Raka, Senin 24 Agustus 2020 mengatakan bahwa kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier ini dilakukan untuk memperlancar saluran air untuk petani.

Baca Juga: Selamat, Kadek Era Sukadana Resmi Jabat Ketua DPD Golkar Gianyar

"Seperti yang kita lihat, biasanya saluran air untuk subak biasanya mengalami berbagai masalah. Seperti kebocoran akibat berbagai faktor, untuk itu Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melakuakan rehabilitasi ini," ujarnya.

Dilanjutkan oleh Made Raka bahwa dengan dilakukannya rehabilitasi ini akan mengatasi masalah-masalah kebocoran air untuk pertanian.

"Tentunya masalah air bocor akan teratasi, petani akan mendapatkan pengairan cukup untuk tanamannya dan tentunya akan meningkatkan indeks pertanaman," katanya.

Baca Juga: Update Covid-19, Lagi-lagi Jumlah Pasien Sembuh Lampaui Pasien Positif

Rehanilitasi Jaringan Irigasi Tersier ini dilaksanakan dengan memanfaatkan Bendung Sangsang II. "Dimensi rehanilitasi yang dibangun memiliki lebar 0,6 M, tinggi 0,42 M, anjang 110 M. Dampak dari Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier sangat positif.

Karena mampu mengairi lahan seluas 15 hektare (ha) di Subak Sema, dan 29 Ha di area Subak Lebo. Total 44 Ha Lahan terairi dari Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ini," ucapnya.

Tidak itu saja, indeks pertanaman pun diyakini meningkat. Jika awalnya indeks pertanaman sekitar 1-1,5, dengan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ini diharapkan ada peningkatan indeks pertanaman menjadi 2 kali provitas yang saat ini 6,3 ton/Ha juga diharapkan dapat meningkatkan menjadi 7,3 ton/Ha hingga 8 ton/Ha.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler