Guncangan Gempa Malang Sampai ke Bali dan Yogyakarta, Ternyata Inilah Alasannya

10 April 2021, 20:27 WIB
Guncangan gempa bumi Malang yang terjadi tidak hanya dirasakan di Jawa Timur dan sekitarnya, tetapi juga di wilayah Bali dan Yogyakarta /Tim Portal Jember 04/Portal Jember


RINGTIMES BALI -
Guncangan gempa bumi Malang yang terjadi pada Sabtu 10 April 2021 siang tidak hanya dirasakan di Jawa Timur dan sekitarnya, tetapi juga di sejumlah wilayah seperti Yogyakarta hingga Bali dan Lombok.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Malang berkekuatan M 6,7 dan memiliki magnitudo terkoreksi, Mw 6,1.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan episenter gempa bumi ini berada di koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT.

Baca Juga: Denny Darko Ungkap Alasan Jokowi dan Prabowo Hadiri Pernikahan Atta Aurel, 'Ada Bargaining Position'

Tepatnya pusat gempa bumi ada di laut pada jarak 96 km ke arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km.

Lantas, bagaimana guncangan gempa Malang sangat luas, terasa hingga Yogyakarta, Bali dan Lombok?

Ahli Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Gayatri Indah Marliyani mengungkapkan gempa bumi ini terjadi di lepas pantai selatan Jawa Timur yang terjadi akibat proses subduksi.

Baca Juga: 5 Aturan yang Membuat Bisnis Anda Sukses Menurut Feng Shui, Salah Satunya Letakkan Cermin di Toko

Proses tersebut terjadi pada kedalaman zona Benioff yang menandai batas lempeng antara kerak samudera Indo-Australia yang menunjam di bawah kerak benua Eurasia di lokasi ini yang berada pada kedalaman sekitar 80 km.

"Sehingga gempa yang terjadi siang tadi diinterpretasi terjadi pada batas lempeng yang menunjam atau istilah geologinya disebut gempa interslab," jelas Gayatri.

Lebih lanjut Gayatri mengatakan bahwa gempa ini tidak menyebabkan tsunami.

Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami Bali Sebabkan Ribuan Korban Meninggal Dunia Sepanjang Sejarah

Sebab, kedalaman pusat gempa cukup dalam dan kekuatan gempa tidak cukup besar untuk menyebabkan robekan di dasar laut yang signifikan bisa mengganggu tubuh air.

Akan tetapi, gempa bumi Malang ini telah menyebabkan guncangan keras yang dirasakan penduduk di wilayah Blitar dan Malang.

Bahkan, getaran juga dirasakan hingga jarak ratusan kilometer dari episenter, hingga ke Yogyakarta.

Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami Bali Sebabkan Ribuan Korban Meninggal Dunia Sepanjang Sejarah

"Melihat magnitudo gempa yang terjadi dan kedalaman gempa, kecil kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan besaran yang signifikan," kata Gayatri.

Guncangan gempa Malang meluas hingga ratusan kilometer dari pusat gempa. Gayatri menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena magnitudo dan kedalaman gempa bumi tersebut cukup besar, sehingga rambatan gelombang gempa bisa mencapai area yang luas.

Berdasarkan data yang dikutip dari twitter BMKG, guncangan gempa bumi akibat aktivitas lempeng subduksi ini, selain dirasakan di sejumlah wilayah di Jawa Timur, juga dirasakan di Yogyakarta, Madiun, Ponorogo, Denpasar, Kuta, Jimbaran, hingga Mataram dan Lombok Barat.

Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Keluarkan Peringatan Tsunami, Gempa Bumi Pasifik Jadi Awalan

Intensitas guncangan di wilayah ini, mencapai III MMI, yang terasa seolah-olah seperti getaran saat truk berlalu.

Oleh katena itu, Masyarakat diminta tenang dan tidak terpengaruh pada isu-isu yang menyesatkan, terkait gempa Malang yang terjadi, dan diimbau untuk tetap mengacu pada informasi resmi dari BMKG untuk info mengenai perkembangan situasi terbaru.
***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Tags

Terkini

Terpopuler