BMKG Sampaikan Mitigasi Gempa dan Tsunami, Bali Masuk Zona Potensi Terdampak

23 Februari 2021, 15:04 WIB
Ilustrasi tsunami, BMKG sampaikan mitigasi gempa dan tsunami, Bali masuk zona potensi terdampak. /Pexels/Koji Kamei

RINGTIMES BALI – Pada hari Sabtu, 23 Januari 2021 BMKG mengadakan konferensi pers terkait perkembangan cuaca serta mitigasi gempa dan tsunami di Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Dwikorita Karnawati menyampaikan perkiraan peningkatan curah hujan terjadi sejak Januari hingga Maret.

“Diprediksi dari Januari sampai Maret peningkatan curah hujan sebesar 40-80 persen atau 300-500 mililiter,” ungkapnya.

Baca Juga: Ancaman Potensi Gempa Besar, BMKG Minta Masyarakat Siapkan Jalur Mitigasi

Selain prediksi peningkatan curah hujan, BMKG juga telah mencatat sebanyak 59 kali telah terjadi gempa terhitung sejak 1 sampai 22 Januari 2021.

Selatan Bali adalah salah satu wilayah berpotensi gempa yang harus diwaspadai.

Selain Bali, ada beberapa wilayah lain juga seperti, Kep. Mentawai, Selat Sunda, Sulawesi utara, Laut Maluku, Utara Papua, Laut Banda, serta Sesar Lembang, Matano, Sorong, dan Segmen.

Baca Juga: BMKG Minta Warga di 15 Provinsi Siap Siaga Besok, Waspada Gelombang Tinggi dan Potensi Banjir

Deputi Bidang Geofisika, Dr. Muhamad Sadly mengatakan , BMKG harus melakukan sosialisasi terkait bencana dan harus bisa beradaptasi saat berada di zona rentan gempa.

“Apa yang harus kita lakukan yaitu seperti pelatihan evakuasi, banyak sosialisasi-sosialisasi yang harus dilakukan terkait bencana,” ucapnya.

“Kita harus bisa beradaptasi berada di zona rentan terhadap gempa, jangan panik tetap tenang dan selalu waspada,” tambahnya lagi.

Baca Juga: Gempa Besar 7,1 SR Melanda Jepang, BMKG: Guncangannya Kuat Tapi Tidak Berpotensi Tsunami

Diberitakan sebelumnya, Dwikorita turut mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman potensi gempa besar.

Selain itu, masyarakat diminta untuk mempersiapkan jalur mitigasi dengan rute terpendek menuju ke daerah aman.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Dodo Gunawan mengatakan puncak musim hujan didominasi pada bulan Januari hingga Februari.

Baca Juga: 9 Gempa Bumi Paling Mengerikan dalam Sejarah Abad Ini

Sedangkan sekitar bulan Maret hingga April, kondisi cuaca di Indonesia akan menuju kondisi netral.

Dwikorita juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, angin kencang hingga puting beliung.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

Baca Juga: Terungkap Asal Suara Dentuman di Malang, Berikut Penjelasan BMKG

Lebih lanjut BMKG juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah mempercayai berita yang belum pasti kebenarannya atau hoaks serta mengikuti info resmi yang bersumber dari situs pemerintahan resmi.*** 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler