Wagub Bali Mendapat Pinjaman dari Kemenparekraf Rp9,9 Triliun, Siapkan Program untuk Wisatawan Domestik

8 Februari 2021, 16:44 WIB
Wakli Gubernur Bali Cok Ace menjelaskan tentang situasi ekonomi dan pariwisata Bali saat ini /Facebook.com/@pemprov.bali

RINGTIMES BALI – Wakil Gubernur Bali, Dr. Ir. M.Si. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si. menuturkan bila saat ini Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengeluarkan dana pinjaman sebesar Rp9,9 triliun untuk pelaku usaha pariwisata di Bali.

“Diharapkan melalui pinjaman ini, para pelaku usaha bisa menggunakan untuk operasional, seperti menggaji karyawan, membayar listrik dan air serta perawatan akomodasi,” ujarnya yang Ringtimesbali.com kutip dari media sosial Facebook milik Pemerintah Provinsi Bali pada Senin, 8 Februari 2021.

Lebih lanjut, ia menuturkan bila dengan dana tersebut tidak bisa untuk membayar gaji pegawai sepenuhnya, namun uang tersebut diharapkan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: BMTI Cabang Singaraja Bali Salurkan 20 Paket Alat Tulis Anak-anak Temukus

Cok Ace mengatakan bahwa dirinya optimis akan pertumbuhan perekonomian Bali di sektor pariwisata akan membaik di tahun-tahun berikutnya.

“Kami di sini masih optimis, 2 tahun ini kondisi akan membaik, dan soft loan dari pemerintah pusat semoga bisa terbayarkan 4 tahun atau kelipatan berikutnya,” ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan bila pariwisata merupakan sektor yang sangat terpukul akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini.

Baca Juga: Senkom Mitra Polri Pupuan Tabanan Lakukan Pengevakuasian Pohon Tumbang

Cok Ace juga menjelaskan kalau dirinya sudah memproyeksikan akan pembukaan pariwisata di Bali. Dimulai dari pembukaan pintu masuk untuk wisatawan mancanegara pada September lalu, namun hal itu harus diurungkan terkait dengan keadaan epidemi di seluruh dunia.

“Sejak kami buka di tanggal 31 Juli 2020, wisatawan domestik perlahan namun pasti mulai beranjak. Dari 1.800-3.000 per hari wisatawan di bulan Juli-Agustus, naik menjadi 4.000-5.000 per hari di bulan November Bahkan angka terbaik ada di bulan Oktober yang mencapai 12.000 per hari saat long weekend,” jelasnya.

Namun akibat peraturan yang harus mengantongi hasil negatif SWAB test berbasis PCR membuat penurunan angka terlebih pemberlakukan PPKM secara tiga kali berturut-turut membuat jumlah wisatawan yang datang hanya 2.00-2.500 bahkan hingga 1.600 orang perharinya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali 8 hingga 10 Februari 2021, Waspadai Dampak Bencana

“Namun kami di sini serta para pelaku usaha tetap berkomitmen, kesehatan adalah prioritas, sehingga kami taat melaksanakan PPKM tersebut,” lanjutnya

Dengan situasi yang terjadi saat ini, Cok Ace telah menyiapkan berbagai program yang nantinya akan mendorong wisatawan domestik berkunjung kembali.

Program tersebut diantaranya, Free Covid Corridor, Work atau Study from Bali.

Baca Juga: Presiden Jokowi Keluarkan Kebijakan Baru Soal PSBB dan PPKM Wilayah Jawa Bali

“Free covid corridor kita ajukan setelah melihat China yang divaksin dan sudah bebas Covid,” jelasnya

“Jadi kita minta pemerintah pusat untuk memprioritaskan vaksin pada pelaku usaha Bali sehingga kita bisa menarik wisatawan China ke Bali,” tambahnya.

Selain itu, terkait dengan Work atau Study from Bali pihaknya mendengar beberapa sekolah internasional di Jakarta mulai jenuh dan ingin tinggal sementara di Bali untuk bekerja dan belajar.

Baca Juga: Kasus Pelajar Tewas Tertusuk Keris Saat Menari Rangda di Denpasar, Jro Dalem Meminta Maaf

“Kami harap kondisi ini makin membaik, sehingga berbagai program yang kita ajukan bisa berjalan dengan baik demi memulihkan pariwisata Bali,” ungkap Profesor dari ISI Denpasar tersebut.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler