Gubernur Koster Akan Seimbangkan Struktur Perekonomian Bali Tahun 2021

19 Desember 2020, 17:00 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster /Humas Pemprov Bali

RINGTIMES BALI - Kedatangan pandemi memang memberi dampak di semua bidang. Salah satunya ialah bidang ekonomi yang ada di Bali.

Saat ini Gubernur Bali Wayan Koster akan menfokuskan dan menata sektor perekonomian Bali di tahun 2021 mendatang.

Apalagi pulau tersebut didominasi oleh sektor pariwisata, jadi penyeimbangan struktur perekonomian Bali sangat diperlukan agar bisa merata.

Gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali, mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara High Level Meeting (HLM) dengan tema ‘Neraca Pangan dan Kerja Sama Antar-Daerah Provinsi Bali’, di ruang rapat Gedung Gajah Jayasabha Denpasar, Kamis (17/12).

Baca Juga: Konflik dengan Sule Soal Harta Warisan Lina Belum Kelar, Teddy Dikabarkan Menikah Lagi

“Dalam kebijakan saya di bidang pangan adalah Bali menuju kedaulatan pangan dan harus ada neraca pangan Bali,” kata Gubernur Koster sebagaimana dikutip Ringtimesbali.com dari laman baliprov.go.id. 

Menurutnya, sistem pemerintahan harus memperhatikan jumlah konsumsi, produksi, asal komoditas, transportasi dan harga kebutuhan pokok di Bali.

Dengan demikian, Gubernur berharap semua kepala daerah di Bali dapat memahami ekosistem perekonomian yang ada di Bali, sehingga upaya menciptakan kedaulatan pangan bisa dilakukan mulai dari level mikro hingga level makro.

Gubernur menilai pencapaian ekonomi di Bali selama ini masih terjadi secara alamiah. Untuk harapan mendatang, mantan anggota DPR RI tiga periode ini menyiapkan sejumlah desain pembangunan ekonomi yang akan membangkitkan sekaligus memberikan pemerataan ekonomi Bali.

Baca Juga: Rugi Jika Tak Sarapan Pagi, Ternyata Ini Manfaatnya Bagi Tubuh

“Tahun 2021 saya akan mulai menata ekonomi Bali. Dua tahun ini masih ‘concern’ adat, budaya dan lingkungan,” ujarnya, menjelaskan.

Meski belum secara langsung menyasar ekonomi, sejumlah kebijakan yang dibuat Gubernur Koster sudah berdampak terhadap ekonomi Bali.

Misalnya Pergub busana adat yang berdampak terhadap UMKM penghasil busana Bali, kemudian arak, aksara hingga kebijakan di bidang lingkungan yang menghasilkan inovasi
pipet dan tas alami di masyarakat.

“Yang saya bikin sejak awal adalah ekosistem ekonomi. Tahun 2021 kita akan mulai menata sektor ekonomi, menata fundamental dan struktur perekonomian Bali. Pariwisata, pertanian dengan kelautan beserta industrinya,” ujar Gubernur Koster.

Baca Juga: Rezeki Anda Seret, Jangan Lakukan 5 Hal Ini di Tahun 2021

Gubernur Koster mengatakan, ketimpangan dalam struktur perekonomian Bali perlu diperbaiki. Kontribusi pariwisata terhadap PDRB Bali mencapai 52 persen, jauh meninggalkan sektor pertanian dan kelautan.

Gubernur menyebutkan, nantinya pariwisata, pertanian kelautan dan industri akan menjadi lebih berimbang.

“Lebih berimbang dalam proporsi bukan pada nominal,” ucapnya.

Seiring dengan itu, pariwisata tetap harus maju dan memberikan kontribusi devisa yang besar secara nominal. Namun secara persentase menjadi lebih berimbang dengan sektor lainnya. Caranya, dengan meningkatkan sektor pertanian kelautan dan industri. Dengan komposisi yang lebih berimbang, maka ekonomi Bali menjadi lebih sehat, katanya.

“Sehingga nanti kalau pariwisatanya terganggu, tidak lagi kelabakan,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Badan Pusat Statistik Adakan Kegiatan Secara Virtual

Tampak hadir pada kesempatan itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta serta perwakilan bupati/wali kota se-Bali dan instansi terkait lainnya.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: baliprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler