Artificial Intelligence Berbahaya? Coba Cek Fakta Berikut

6 Agustus 2020, 17:30 WIB
ILUSTRASI kecerdasan buatan.*/ canva.com /

RINGTIMES BALI - Artificial Inteligence atau disingkat AI adalah teknologi yang sedang dikembangkan besar - besaran saat ini.

Norvig dan Russell secara historis mendefinisikan bidang AI adalah: berpikir secara manusiawi, berpikir rasional, bertindak secara manusiawi, bertindak rasional.

Namun apakah benar begitu? Dilansir dari Forbes, beberapa tokoh penting di bidang teknologi dan pengetahuan seperti Elon Musk, Stephen Hawking, bahkan Bill Gates mengatakan bahwa AI memiliki kemungkinan yang berbahaya.

Baca Juga: Sejarah : NASA dan Angkasa

Memang ada banyak aplikasi AI yang membuat kehidupan kita sehari-hari lebih nyaman dan efisien.

Tetapi pengaplikasian AI yang memainkan peran penting dalam memastikan keamanan yang dikhawatirkan oleh Musk, Hawking, dan lainnya ketika mereka menyatakan keraguan mereka tentang teknologi.

Sebagai contoh, jika AI bertanggung jawab untuk memastikan pengoperasian jaringan listrik, ketakutan terburuk mereka adalah sistem menjadi ganas atau diretas oleh musuh, itu dapat mengakibatkan bahaya besar.

Baca Juga: Perang Dunia Ketiga : Kekuatan Amerika dan Cina Seperti Apa?

Contoh lainnya yang membuat AI menakutkan adalah AI yang diprogram untuk melakukan sesuatu yang berbahaya, seperti halnya senjata otonom yang diprogram untuk membunuh.

Bahkan mungkin masuk akal untuk berharap bahwa perlombaan senjata nuklir akan digantikan dengan perlombaan senjata otonom global.

Berikutnya adalah media sosial melalui algoritma yang diberdayakan secara otonom sangat efektif untuk pemasaran sasaran.

Baca Juga: Zodiak: Tips dan Trick Cara Menghadapi Sifat Cemburu Pasanganmu

Mereka tahu siapa kita, apa yang kita sukai dan sangat pandai dalam menduga apa yang kita pikirkan.

Investigasi masih dilakukan untuk menentukan kesalahan Cambridge Analytica dan lainnya yang terkait dengan perusahaan yang menggunakan data dari 50 juta pengguna Facebook untuk mencoba mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2016 dan referendum Brexit Inggris.

Jika tuduhan itu benar, itu menggambarkan kekuatan AI untuk manipulasi sosial.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka 700 Tabung Gas Oplosan

Lalu setelah membaca fakta tersebut, apakah AI pantas untuk dikembangkan besar - besaran?***

Editor: Ngakan Nyoman Anom Suardana

Tags

Terkini

Terpopuler