Gus Baha Terangkan Sholawat Sebagai Konstitusi Ilmu, Bukan untuk Mengabulkan Hajat Melunasi Hutang

- 4 Februari 2022, 16:54 WIB
Ilustrasi, Gus Baha jelasakan tentang memaknai sholawat sebagai konstitusi ilmu, bukan untuk mengabulkan hajat hutang.
Ilustrasi, Gus Baha jelasakan tentang memaknai sholawat sebagai konstitusi ilmu, bukan untuk mengabulkan hajat hutang. / Pixabay/chiplana

RINGTIMES BALI – KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menyampaikan ceramah mengenai cara memaknai sholawat sebagai  konstitusi ilmu.

Gus Baha mengatakan jangan sampai kita membaca sholawat untuk mengharapkan sesuatu semisal agar hajat terkabul, hutang lunas, dapat jodoh, dan lain-lain.

Simak penjelasan Gus Baha selengkapnya mengenai memaknai sholawat, seperti yang dilansir dari kanal YouTube Islamadina Official pada Jumat, 4 Februari 2022, berikut ini.

Baca Juga: Bali United Menang Telak 3-0 Lawan Persikabo Malah Dapat Sindiran Naik ke Peringkat 3 Klasemen Sementara

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membeberkan bahwa dirinya sama sekali tidak tertarik terhadap kebiasaan orang-orang yang bersholawat hanya untuk mengharapkan sesuatu.

Sebelum menjelaskan tentang cara memaknai sholawat, Gus Baha menerangkan secara ringkas mengenai Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang harus dipahami dengan benar.

"Nabi Muhammad SAW itu melakukan apa saja, termasuk yang paling basyariyah itu (sesuatu) yang luar biasa," ungkap kyai pengasuh ponpes Tahfidzul Quran LP3IA tersebut.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Penjelasan Cara Memiliki Mental ‘Tangan di Atas’

"Nabi Muhammad SAW kalau makan di depan umum, itu sesuatu yang luar biasa. Nabi harus sesering mungkin memperlihatkan Al-a’rad Al-basyariyah. Beliau harus menunjukkan sisi bahwa beliau adalah seorang manusia," terang Gus Baha.

Gus Baha kemudian menyampaikan bahwa sebagai umat Islam kita sudah seharusnya memperbanyak membaca sholawat, namun harus memaknainya dengan benar.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x