Gus Baha: Mencintai Rasulullah Harus dengan Konstruksi Pikiran yang Benar

28 Januari 2022, 16:42 WIB
Gus Baha mengatakan bahwa kita harus mencintai Rasulullah harus dengan konstrusi pikiran yang benar. /Instagram.com / @ngajionline_gusbaha.

RINGTIMES BALI – KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyampaikan ceramah tentang cara mencintai Rasulullah harus dengan konstruksi pikiran yang benar.

Menurut Gus Baha mencintai Rasulullah tidak hanya dengan mengagung-agungkan dengan puji-pujian semata, tetapi harus dengan penghayatan dan pikiran yang benar.

Simak penjelasan Gus Baha mengenai cara mencintai Rasulullah dengan konstruksi pikiran yang benar, seperti yang dilansir dari kanal YouTube Jaman Akhir pada Jumat, 28 Januari 2022.

Baca Juga: Kapolri Listyo Resmikan Forum Sipanduberadat, Bali Jadi Panutan Wilayah se-Indonesia

"Kalau seneng (cinta) sama Nabi (Rasulullah) itu ya jangan hanya nyanyi-nyanyi saja, konstruksi pikirannya itu yang benar," ucap Gus Baha.

Gus Baha mengungkapkan bahwa rasa cintanya Rasulullah terhadap umatnya sangat besar.

Sampai-sampai murid kesayangan Almarhum KH Maimun Zubair itu mengatakan bahwa, sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW kita termasuk golongan yang sangat beruntung.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim mengatakan bahwa sebagai umat muslim, kita harus mencintai Rasulullah berdasarkan akal dan logika.

Baca Juga: Sudirman Beri Komentar Seluruh Tim Persija, dari Marco Motta hingga Marko Simic

Mengapa umat harus memikirkan tentang Rasulullah dengan pikiran yang benar dan harus menunjukkan kecintaan terhadapnya, karena beliau mempunyai cinta yang besar pada umatnya.

"Contohnya, coba pikirkan tentang kepribadian beliau (Rasulullah) yang amat mulia," ucap Gus Baha.

"Beliau bahkan mau memikirkan dosa umatnya yang tidak pernah diperbuatnya, sebab saking cintanya pada umat," lanjut Gus Baha.

 Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Selalu Nikmati Kehidupan dengan Sabar dan Taat Pada Tuhan Agar Hidup Lebih Tenang

"Beliau (Rasulullah) rela tahajud sampai bengkak kakinya supaya kelak bisa memberi syafaat kepada umat. Kalau baca haditsnya, saya bisa nangis," ungkap Gus Baha.

Pada suatu riwayat dikatakan pula bahwa Nabi Muhammad SAW selalu bersujud meminta syafaat serta ampunan kepada Allah untuk para umatnya.

Oleh karena itu beliau diartikan sebagai sebaik-baiknya Nabi yang selalu memikirkan nasib umatnya kelak ketika di akhirat.

 Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Penyakit Orang Saleh yang Berpotensi Lahirkan Tragedi dalam Islam

"Repotnya, orang-orang yang melakukan dosa biasanya jarang memikirkan nasibnya sendiri," ucap Gus Baha yang disambut dengan gelak tawa para jamaah.

Gus Baha menyampaikan bahwa di akhirat nanti umat muslim akan diberikan syafaat oleh Nabi Muhammad SAW tetapi syaratnya kita harusn dikenali oleh beliau.

"Kita mudah saja untuk mengenali Nabi Muhammad SAW, cirinya seluruh tubuhnya bercahaya," ungkap Gus Baha.

"Tapi, kira-kira kita bisa dikenali atau enggak sama beliau?," tanya Gus Baha kepada para jamaah.

Baca Juga: Bali United Luncurkan NFT Baliverse, 8 Ribu Aset Digital untuk Dukung Pelaku Seni Lokal

Gus Baha kemudian memberikan nasihat tentang wudhu dan sujud dengan benar, agar kelak kita bisa dikenali oleh Nabi Muhammad SAW.

Sujud dengan tawadhu kepada Allah sangat penting, karena Nabi Muhammad SAW menggunakan sujud sebagai perangkat agar selalu terhubung dengan Allah.

"Makanya, kalau sujud kepada Allah jangan hanya fisiknya saja, tapi sujud dan tunduklah dengan hati dan pikiran," ucap Gus Baha.

Selain sujud dengan penghayatan, Gus Baha juga menyampaikan mengenai wudhu yang baik.

 Baca Juga: Sinopsis Reply 1988 Episode 15 Part 1, Sunwoo Mengakrabkan Diri dengan Ayah Taek

Hal tersebut selaras dengan cuitan akun Twitter @jek__ yang berbunyi:

"Bagaimana caranya agar kita dikenali sebagai umat Nabi di hari kiamat?," tulisnya.

"Sholatlah dengan wudhu yang sempurna, nantinya akan muncul ghurrah dan tahjiil, yaitu cahaya putih di semua anggota wudhu; muka, tangan, dan kaki yang akan terpancar di hari kemudian," tulis akun @jek__.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler