Network
"Yang pertama sih dari 2013 saya bermain di PS Badung, setelah itu baru- KTP saya kan KTP Denpasar, jadi Porprov itu harus main di Denpasar memang,” jelas Andhika dalam video tersebut.
“Dan langsung dipantau oleh tim pelatih akademi, saya masuk di U-21 dan astungkara bisa runner up, dan masuk tim senor tahun 2017," tambah Andhika.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 150 Aktivitas 6.3, Perubahan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
Menjadi ‘Bek Kanan’ di Bali United nyatanya tidak menjadi posisi patennya sejak awal ia bermain sepak bola. Andhika pernah menjadi pemain yang mengisi beberapa posisi sebelumnya, yakni ‘Striker’, ‘Gelandang’, dan ‘Sayap’.
“2016 juga pernah sama Coach Indra sudah mulai latihan sih, di tim senior juga sempat masuk line-up pas lawan Arema dan Gresik,” jelas Andhika saat mulai menceritakan tentang pengalamannya bermain sepak bola.
“Baru pas pertama kali main sepak bola waktu kecil, posisi saya sih aslinya dulu kan striker, semenjak saya udah SMP berubah jadi gelandang, setelah itu masuk di tim bola PS Badung juga gelandang, setelah itu bisa di sayap bisa jadi – patennya sekarang di bek kanan,” tambahnya.
Baca Juga: Jokowi: Mudik Tidak Sedikit, Jangan Bandingkan MotoGP, Vaksin Lengkap Tambah Booster
Perjalanan karir Andhika Wijaya nyatanya sempat merasakan beban karena tanggapan negatif dari beberapa orang saat ia pernah menjadi satu tim dengan ayahnya. Namun hal itu dijadikan Andhika sebagai sebuah motivasi.
“Kalau bagi saya sih dilihat sama orang, apalagi saya pernah satu tim sama bapak dulu di tahun 2017 itu sebenarnya saya beban sekali. Tapi beban itu saya jadikan motivasi, agar orang-orang tu biar tahu- oh ini bukan titipan dari bapak atau siapa," cerita Andhika kala itu.
Saya pengen buktiin sama orang-orang tuh bahwa saya layak main, tapi saya merasa takut aja orang-orang mikir- oh ini ada bapaknya,” lanjut Andhika.
