Sejarah Hubungan Bilateral Indonesia dan Australia, Dinamika Pasang-Surut Relasi

- 14 Mei 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi. sejarah hubungan bilateral Indonesia dengan Australia yang mengalami pasang surut
Ilustrasi. sejarah hubungan bilateral Indonesia dengan Australia yang mengalami pasang surut /Pixabay.com/Geographyteacherytc

RINGTIMES BALI - Artikel ini akan membahas sejarah hubungan bilateral Indonesia dan Australia dari awal kemerdekaan dan pasang surut relasi keduanya.

Sesaat setelah merdeka, Indonesia berusaha untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dan menjalin hubungan bilateral dengan berbagai negara. Salah satunya adalah Australia.

Dilansir dari Jurnal Artefak Universitas Galuh Ciamis pada 14 Mei 2022, hubungan baik Indonesia dan Australia dimulai sejak awal kemerdekaan, yakni tahun 1945.

Baca Juga: Sejarah Lawang Sewu Pada Masa Kolonial Belanda

Dukungan Australia terhadap Indonesia tidak hanya datang dari pemeirntah saja, namun juga dari masyarakat.

Perserikatan buruh yang berasal dari negara yang mendapat julukan Benua Hijau ini melakukan penggalangan dana untuk membantu Indonesia. Mereka juga melakukan aksi boikot terhadap 559 kapal perang dan dagang milik Belanda yang menuju tanah air.

Negara dengan ibukota Canberra tersebut turut memprakarsai untuk membawa masalah nusantara menuju sidang Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Sejarah Kupatan Bagi Masyarakat Jawa, Filosopi hingga Makna Tersembunyi

Secara de Facto, Benua Hijau mengakui kedaulatan tanah air pada Juli 1947, dan secara de Jure pada Desember 1949.

Hubungan kedua negara ini sayangnya tidak berjalan dengan mulus dan mengalami fluktuatif. Tahun 1950-1960 hubungan keduanya mulai memburuk.

Benua Hijau mulai menentang tanah air akibat kebijakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno yang berusaha untuk merebut kembali Irian Barat (1957-1963) serta konfrontasi dengan Malaysia.

Baca Juga: Peristiwa 1 April, Raja Chulalongkorn atau Rama V Menghapuskan Perbudakan di Thailand

Selain itu, kepemimpinan baru di bawah Perdana Menteri Robert Menzies pada 10 Desember 1949 menyebabkan cara pandang Benua Hijau terhadap tanah air berubah.

Situasi kedua negara mulai membaik sejak tahun 1967 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Saat itu terbentuk Intern Governmental Group on Indonesia (1967).

Selain itu, kedua negara mulai menjalin kerjasama di bidang budaya dan pendidikan dengan adanya Cultural Agreement pada tahun 1968.

Baca Juga: Sejarah Lawang Sewu di Semarang, Bekas Kantor Maskapai Kereta Api Kolonial Belanda

Hubungan keduanya mulai memburuk kembali pada tahun 1957 setelah tanah air melakukan intervensi militer ke Timor Timur pada 7 Desember 1957.

Selanjutnya, hubungan Benua Hijau dan tanah air membaik kembali pada tahun 1983. Sempat mengalami ketegangan kembali dan menghangat pada 1988.

Indonesia dan Australia kemudian memperkuat hubungan bilateral mereka pada tahun 1992 dengan melakukan kerjasama di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, pertahanan, dan keamanan.***

 

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah