Network
RINGTIMES BALI – Taufan Rahmadi selaku pengamat pariwisata menilai bahwa saat ini pengembangan pariwisata berbasis keberlanjutan lingkungan telah diprioritaskan Kemenparekraf.
Taufan menyampaikan bahwa World Economic Forum menempatkan peringkat daya saing pembangunan pariwisata Indonesia di posisi ke-32 dari 40 yang penilaiannya berkaitan dengan permasalahan lingkungan di destinasi pariwisata.
Dengan adanya program cleanliness, health, safety, and environment sustainability di tengah pandemi Covid-19 juga dinilai sebagai gebrakan yang mendapatkan pengakuan dari PBB.
Baca Juga: Mendag Lutfi Sampaikan Pengajuan Persetujuan Ekspor Dilakukan Secara Elektronik
Sebab itu, Menparekraf Sandiaga Uno diundang pada sidang umum PBB guna membahas keberhasilan pihaknya dalam memulihkan pariwisata Indonesia sehingga menjadi acuan dunia.
“Di dalam salah satu highlight pidatonya, Menparekraf menjelaskan tentang bagaimana keberpihakan pariwisata Indonesia terkait isu lingkungan dengan menunjukan produk berkelanjutan (produk sedotan ramah lingkungan dari Belitung),” ucap Taufan pada Minggu, 5 Juni 2022 dikutip dari Antara.
Usaha yang telah dikembangkan Kemenparekraf tersebut juga dapat dilihat di 5 destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), salah satunya melakukan penanaman pohon disekitar daerah pariwisata Pulau Lombok jelang MotoGP 2022 di Mandalika, NTB.
Baca Juga: Luhut Minta Percepatan Kendaraan Pariwisata Berbasis Listrik di 5 Kawasan DPSP
Taufan menyampaikan bahwa pengembangan pariwisata berbasis berkelanjutan lingkungan agar terus dilakukan dan dijaga.
Ia juga berharap agar pemangku kepentingan dan masyarakat bisa memastikan kebersihan lingkungan di destinasi wisata agar sektor pariwisata di Indonesia semakin maju.
