RINGTIMES BALI – BKKBN akan luncurkan Program Bapak Asuh Stunting untuk meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah tumbuh kembang.
Dwi Listyawardani selaku Kepala Plt Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN menyampaikan, nantinya para bapak asuh akan langsung menyasar gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh tim pendamping keluarga atau TPK.
Dani yang juga merupakan Koordinator Program Bapak Asuh Stunting tersebut mengatakan bahwa program dibuat berbasiskan pada aplikasi perangkat lunak dan memiliki target prioritas anak asuh yaitu bayi di bawah usia 2 tahun.
Baca Juga: Anggota MPR Mangku Pastika Ajak Pemuda Bali Waspadai Politik Identitas Jelang Pemilu 2024
Aplikasi tersebut rencananya akan diluncurkan pada puncak Hari Keluarga Nasional ke-29 pada 29 Juni 2022 di Medan, Sumatera Utara dan sekaligus pencanangan sebagai kota pencontohan pertama dari program tersebut.
Bapak asuh yang tergabung memiliki konsep, setiap donatur akan membantu para anak asuhnya yang alami stunting dan berasal dari keluarga kurang mampu berupa dana yang akan digunakan TPK untuk membuat makanan sehat dengan gizi seimbang.
“Terkait kebutuhan biaya yang dikontribusikan dari bapak asuh ke anak asuh kira-kira Rp500 ribu per anak per bulan,” ucapnya pada Minggu, 29 Mei 2022 dikutip dari Antara.
Baca Juga: Anggota DPR Minta Luhut Fokus Urus Pengendalian Harga Minyak Goreng
Menurutnya, setiap hari anak asuh akan menerima asupan gizi senilai Rp15 ribu untuk tiga kali makan selama 30 hari.
Ia menjelaskan, setiap anak akan menerima asupan gizi senilai Rp450 ribu, dimana Rp50 ribu akan disisihkan untuk kader pendamping terkait tugasnya yang berat.