Festival Lelakut 2024 Digelar, Dukung Kearifan Lokal dan Kreativitas Petani

- 17 Maret 2024, 09:00 WIB
Puluhan Orang Orangan Sawah atau disebut juga Lelakut dengan berbagai kreasi, ramaikan Festival Lelakut 2024 Subak, Negara, Sabtu (16/3)
Puluhan Orang Orangan Sawah atau disebut juga Lelakut dengan berbagai kreasi, ramaikan Festival Lelakut 2024 Subak, Negara, Sabtu (16/3) /Dok. Huma Jembrana/

RINGTIMES BALI - Puluhan Orang Orangan Sawah atau disebut juga Lelakut dengan berbagai kreasi, ramaikan Festival Lelakut 2024 yang digagas Majelis Alit Subak Kecamatan Negara bertempat di Museum Subak, Subak Basah Tegal Berkis Desa Kaliakah, Sabtu (16/3). 

Selain Festival Lelakut pada waktu yang bersamaan juga diresmikanya Museum Subak sebagai sarana edukasi. Bagi kalangan petani lelakut (orang-orangan sawah) sudah tidak asing lagi tetapi di masa sekarang masyarakat umum atau generasi muda mungkin tidak banyak tahu tentang lelakut.

Ketua Panitia I Gede Merta yang juga selaku Ketua Majelis Alit Subak Kecamatan Negara menjelaskan Festival Lelakut 2024 bertujuan untuk melestarikan tradisi adat budaya dan kearifan lokal mengingat hilangnya nilai-nilai mistis yang ada di areal subak.

"Lelakut merupakan suatu bentuk kreatifitas para petani dan sekaligus menjadi penghormatan budaya leluhur yang saat ini terus dilestarikan sehingga generasi muda tidak kehilangan salah satu warisan budaya yang syarat akan makna dan filosofi," ujarnya.

Gede Merta menambahkan lelakut merupakan suatu sarana tradisional petani untuk menakut nakuti burung pipit yang suka memakan padi, uniknya lelakut yang telah diberi mantra dan sesaji khusus juga berfungsi sebagai penolak bala untuk menjaga agar sawah dijauhi dari hal hal buruk.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Jajaki Ranperda Pelestarian Ogoh-Ogoh

"Dijaman sekarang lelakut hanya dibuat sekedarnya hanya menggunakan bahan limbah yang sederhana agar sawah rame dan burung burung tidak berani mendekat, dengan memadukan tradisi dan seni lelakut dapat dibuat lebih menarik bukan sekedar menakut nakuti burung ada hal yang lebih dari itu dan juga akan membuat indahnya pemandangan bagi masyarakat yang sedang melewati sawah," imbuhnya.

Dalam festival lelakut kali ini selain memamerkan kreatifitas para petani juga mengedukasi bahwasanya terdapat tatacara yang benar untuk pembuatan lelakut.

"Lelakut yang dibuat dengan bahan bahan pilihan dan telah diisi mantra dan sesaji biasanya sangat ampuh untuk menangkal ilmu hitam, tetapi sekarang lelakut yang berfungsi sebagai penolak bala sangat jarang ditemukan karena banyak petani yang tidak mengerti tata cara membuat lelakut bertuah," ungkap Gede Merta.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x