FKIP Dwijendra Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Sedang, Implementasikan Program Bali Simbar

- 13 Desember 2023, 22:34 WIB
Universitas Dwijendra menggelar pengabdian masyarakat di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada Selasa (12/12/2023)
Universitas Dwijendra menggelar pengabdian masyarakat di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada Selasa (12/12/2023) /Ringtimes Bali / Pikiran Rakyat Media Network/Andre

RINGTIMES BALI - Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Dwijendra menggelar pengabdian masyarakat di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada Selasa (12/12/2023).

Dalam kegiatan yang dibuka langsung Rektor Universitas Dwijendra Dr. Ir. Gede Sedana,
diikuti oleh seluruh jajaran dosen dilingkup fakultas dan melibatkan 103 mahasiswa.

Dekan FKIP Dwijendra Dr. I Ketut Suar Adnyana mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan guna melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan implementasi dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya pengabdian masyarakat yang dilakukan fakultasnya menyasar program-program kebutuhan yang diperlukan para siswa dan para tenaga pendidik di Desa Sedang.

"Salah satunya hadir melalui program Bali Simbar, selain itu ada program pendampingan tindakan preventif anti perundungan dan juga penanganan anak berkebutuhan khusus bagi guru dan siswa sekolah. Serta program pelatihan Bahasa Inggris bagi pramuwisata desa," kata Suar Adnyana.

Dia menjelaskan program Bali Simbar ialah pelatihan untuk tenaga pengajar Bahasa Bali agar dapat meningkatkan keterampilannya dalam pelestarian bahasa, sastra dan aksara Bali. Sedangkan program antisipasi penanganan kasus-kasus perundungan atau bullying di sekolah, menurutnya sangatlah penting, karena kasus ini berdasarkan data yang diperolehnya terjadi peningkatan signifikan setiap tahunnya.

"Namun mirisnya yang melapor terkait adanya kasus perundungan dalam dunia pendidikan itu cuma beberapa, bahkan yang tidak terlaporkan bisa lebih banyak kasus," jelasnya.

Lebih lanjut akademisi asal Kabupaten Buleleng ini menjelaskan terkait program pelatihan Bahasa Inggris yang diterapkan bagi pramuwisata di Desa Sedang dapat menjadi daya tarik wisata. Sebab di desa berpenduduk sekitar 4000 jiwa ini telah menerapkan konsep sebagai desa wisata melalui berbagai fasilitas yang tersedia, seperti area jogging track serta didukung keasrian lingkungan dengan pemandangan hamparan sawah yang menyejukkan mata.

"Program itu inisiatif dari pihak desa yang meminta, guna membantu tingkatkan kemahiran pemandu wisata lokal dalam meningkatkan keterampilan bahasa Inggrisnya," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah