Bupati Sanjaya Apresiasi Sradha Bhakti Krama Jebaud Belayu dalam Melaksanakan Yadnya

- 7 Desember 2023, 23:48 WIB
Bupati Tabanan saat hadir Ngupasaksi dalam Karya Ngaben lan Nyekah Bersama Banjar Adat Jebaud, Desa Beringkit Kecamatan Marga, Kamis (7/12).
Bupati Tabanan saat hadir Ngupasaksi dalam Karya Ngaben lan Nyekah Bersama Banjar Adat Jebaud, Desa Beringkit Kecamatan Marga, Kamis (7/12). /Dok Humas Tabanan/

RINGTIMES BALI – Sebagai umat Hindu, sudah merupakan keharusan kita untuk menjalankan Tri Rna sebagai suatu kewajiban dan bentuk rasa syukur yang kita kembalikan kepada Tuhan, para Dewa dan Leluhur kita, yakni dengan pelaksanaan Karya Panca Yadnya sebagai Shrada Bhakti. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, saat pihaknya hadir, Ngupasaksi dalam Karya Ngaben lan Nyekah Bersama Banjar Adat Jebaud, Desa Adat Belayu, Desa Beringkit, Kecamatan Marga, Kamis (7/12).

Pagi itu, Bupati Sanjaya didampingi oleh Para Penglingsir Puri Marga, salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda beserta para OPD terkait dan Kabag di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimcam Marga. Dalam kehadirannya, pihaknya mengakui kekagumannya terhadap soliditas warga dalam menggelar karya. 

Hal tersebut sebagai komitmen Pemerintah atas timbal balik yang diberikan warga Desa Adat Belayu dalam menjaga kekompakan dan saling bersinergi dengan pemerintah.

Upacara Yadnya ini dikatakan sangat memberikan dampak positif dalam pembangunan Tabanan secara keseluruhan. Dalam kegiatan yang digelar tersebut, sebanyak 65 Sawa Ngaben disertakan dengan biaya yang dibebankan masing-masing sawa sebesar 6,8 juta. 

Diikuti juga Ngelangkir sebanyak 18, dengan biaya 1 juta/sawa, 1 diri Ngelungah dengan biaya 1 juta dan juga diikuti oleh 57 Orang Metatah dengan biaya 500 ribu per-orang dan 30 peserta Matelu Bulanan dengan biaya 300 ribu per-orang.

“Saya di Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada tokoh-tokoh saya di sini, manggala karya yang sudah menjalankan sebuah tradisi yang memang sudah diturunkan oleh para leluhur dari jaman dahulu, tentang ritual-ritual yang kita miliki. Pasti sebagai umat Hindu, tidak terlepas dari adanya ritual Panca Yadnya ini. Tidak pernah kita lepas, dari lahir sampai mati kita akan dihadapkan pada ritual, baik Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya lan Buta Yadnya, tidak pernah lepas dan wajib kita lakukan," ujar Sanjaya saat itu.

Karena umat Hindu sangat meyakini di dalam sastra, kitab suci dan lainnya yang terhubung, bahwa sebagai Umat Hindu saat dilahirkan membawa hutang yang disebut dengan Tri Rna. Sehingga, hutang yang dimaksudkan itu berupa kewajiban yang harus dikembalikan lagi. Kewajiban membayar bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, Dewa-dewa dan leluhur. 

Maka perlu diadakan pengabenan ini, wujud bhakti kita kepada Ida Leluhur begitu juga metatah dan lainnya yang selaras dengan Visi dan Misi di Kabupaten Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah