Antisipasi Dampak Krisis Iklim, Sejumlah Musisi Sepakat Suarakan Lewat Musik

- 17 Juni 2023, 15:35 WIB
Sejumlah musisi Tanah Air, mulai dari Endah N Rhesa, FSTVLST, Guritan Kabudul, Iga Massardi Barasuara, Iksan Skuter, Kai Mata, Made Mawut, Navicula, Tony Q, Tuan Tigabelas, dan Rhythm Rebels, mereka semua berkumpul di Ubud, Kabupaten Gianyar. Untuk mengupas isu kedaruratan global soal krisis iklim
Sejumlah musisi Tanah Air, mulai dari Endah N Rhesa, FSTVLST, Guritan Kabudul, Iga Massardi Barasuara, Iksan Skuter, Kai Mata, Made Mawut, Navicula, Tony Q, Tuan Tigabelas, dan Rhythm Rebels, mereka semua berkumpul di Ubud, Kabupaten Gianyar. Untuk mengupas isu kedaruratan global soal krisis iklim /RINGTIMES BALI/Andre Putra

Nanti hasil nyatanya menurut Robi, para musisi yang tergabung dalam IKLIM, telah sepakat membuat sebuah album berisi kompilasi lagu yang menyuarakan tentang isu perubahan iklim.

"Album ini akan diproduksi dan diluncurkan oleh label Alarm Record, sebuah label musik berkelanjutan dan ramah lingkungan pertama di Indonesia," terang musisi yang juga penggiat lingkungan ini.

Sebelumnya sejumlah musisi tersebut juga telah bergabung dalam sebuah gerakan global, yaitu Music Declares Emergency (MDE) yang mempersatukan musisi dan pecinta musik dalam merespon krisis iklim. 

Melalui slogan “No Music on a Dead Planet”, atau tidak ada musik di planet mati, gerakan global ini telah didukung oleh artis internasional seperti Billie Eilish, Thom Yorke dari Radiohead, Massive Attack, Tom Morello dari Rage Against The Machine, Jarvis Cocker dari Pulp, Kevin Parker dari Tame Impala, dan masih banyak lagi. 

MDE memanfaatkan pengaruh para musisi untuk membangun kesadaran masyarakat serta menciptakan diskusi tentang isu iklim di media mainstream dan mendorong respon global terhadap masalah darurat ini.***

Baca Juga: BMKG Ajak Masyarakat Bali Hemat Gunakan Air Bersih Antisipasi Kemarau

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah