Pihaknya berharap seluruh rangkaian pelebon Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan dapat berjalan lancar dan labda karya.
“Berkat jasa besar beliau tentu kita masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan, dan kita hanya bisa berdoa agar beliau mendapatkan tempat yang layak sesuai dengan amal bhakti beliau, semoga beliau selalu menuntun kita bersama,” jelasnya.
Putra pertama Raja Denpasar IX, yakni Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama mengatakan, untuk tingkatan upacara adalah utama.
Dimana, pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih.
Sementara itu, Pangarajeg karya Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan sudah menjalankan dwijati layaknya Ida Sulinggih.
Sehingga upacara yang digelar menggunakan tingkatan utama dan bernama Sawa Ngasti Wedana.
“Ida Cokorda melaksanakan dwijati sehingga statusnya sama dengan Ida Sulinggih. Ngadeg dua kali, yakni saat ngalelet dan saat akan puncak upacara, dengan tingkatan upakara Nyatur Rebah,” imbuhnya.***