Keren! Siswa SMAN 2 Kuta Selatan Komitmen Perangi Sampah Plastik

- 29 Mei 2023, 16:58 WIB
Sispala satya giri kerti SMAN 2 Kuta Selatan bersama Komunitas Bumikita Nusantara berkomitmen memerangi sampah plastik, demi lingkungan yang lebih baik
Sispala satya giri kerti SMAN 2 Kuta Selatan bersama Komunitas Bumikita Nusantara berkomitmen memerangi sampah plastik, demi lingkungan yang lebih baik /Dok. Istimewa/Andre Putra/ Ringtimes Bali Pikiran Rakyat

RINGTIMES BALI - Sejumlah siswa-siswi SMAN 2 Kuta Selatan yang terhimpun dalam organisasi kelompok siswa pecinta alam (Sispala) Satya Giri Kerti, berkomitmen untuk mengatasi persoalan sampah yang terus terjadi terutama sampah plastik.

Hal ini tercermin dari edukasi peduli lingkungan yang dilakukannya bekerjasama dengan komunitas Bumikita Nusantara pada tanggal 25-26 Mei 2023 lalu, bertempat di Aula Sekolah SMAN 2 Kuta Selatan, Jalan Taman Werdi, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

"Mengusung tema ‘Milenial Perangi Sampah Plastik’, kegiatan ini diikuti murid kelas X dan XI, untuk mengedukasi mereka agar lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan juga lebih sadar mengenai dampak yang terjadi jika terus menggunakan plastik sekali pakai," ujar Pembina Sispala Satya Giri Kerti, Ida Bagus Narayana.

Senada dengan hal tersebut, menurut Ketua Umum Sispala Satya Giri Kerti Ni Kadek Anggira Pradya Anjani, berharap dengan adanya sosialisasi ini seluruh siswa yang ada di lingkungan SMAN 2 Kuta Selatan dapat sadar bahwa sampah plastik sangat berbahaya apalagi jika sudah terpecah menjadi micro atau nano plastik lalu di konsumsi oleh tubuh manusia. 

"Kami di sispala sangat peduli, karena prihatin banyak sekali sampah yang ada mencemari ekosistem kehidupan ikan di lautan. Jika itu sudah menjadi partikel kecil tentu saja akan sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh tubuh kita," ujar Anggira Pradnya.

Baca Juga: Peduli Kelestarian Lingkungan, Sispala Wira Satya Mandala Sosialisasikan Pembuatan Eco Enzyme

Sementara, Ketua komunitas Bumikita Nusantara, Wayan Aksara memaparkan bahwa sumber terbesar sampah itu adalah manusia sendiri dan memang penyelesaian dari permasalahan sampah harus diselesaikan dari hulu bukan di hilirnya, maka dengan adanya edukasi ini diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan sampah dari hulu nya. 

"Sampah itu seperti keran air, jika tidak dikecilkan air di kerannya maka kita sendiri akan capek untuk mengepel, maka lebih baik kita kecilkan kerannya atau bahkan matikan kerannya supaya kita tidak capek untuk mengepel," ungkapnya berumpama.

Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa jika kita menjaga bumi ini maka bumi ini akan menjaga kita semua dari permasalahan yang ada. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x