BMKG Umumkan 7 Zona Wilayah di Bali yang Mulai Memasuki Musim Kemarau 2023

- 25 Mei 2023, 16:43 WIB
Ilustrasi musim kemarau.
Ilustrasi musim kemarau. /PIxabay

RINGTIMES BALI- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengumumkan tujuh zona wilayah (zom) di Provinsi Bali yang sudah mulai memasuki awal musim kemarau 2023.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, mengatakan bahwa awal musim kemarau pada ke-7 wilayah tersebut, ditandai dengan rendahnya jumlah curah hujan, dalam tiga dasarian berturut-turut.

“Itu awal musim kemarau 2023,” ucap I Nyoman Gede Wiryajaya, dikutip dari Antara, Kamis 25 Mei 2023.

BMKG, berdasarkan pengamatannya sejak tanggal 20 Mei 2023, meyakini bahwa tujuh zona yang mulai masuk musim kemarau yakni:

Baca Juga: BMKG Beri Penjelasan Terkait Fenomena Suhu Panas di Indonesia

  1.   Zona 417

Zona pada sebagian besar wilayah Jembrana

  1.   Zona 418

Zona di bagian Jembrana Barat dan bagian Barat Buleleng

  1.   Zona 424

Merupakan zona di bagian Utara Buleleng

  1.   Zona 428

Zona di bagian Karangasem Timur

  1.   Zona 434

Zona pada bagian Selatan Gianyar, Klungkung, dan Karangasem

  1.   Zona 435

Meliputi wilayah Badung bagian Selatan, bagian Selatan Gianyar, Tabanan, dan Denpasar

  1.   Zona 436

Zona di wilayah Nusa Penida

Selain itu, BMKG juga turut mendata dua zona yang punya indikasi memasuki musim kemarau, yakni zona 421, yakni Buleleng Selatan dan zona 425, yang merupakan wilayah Buleleng Utara, Timur, dan bagian Utara Karangasem.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, jika ditinjau dari setiap titik pos pengamatan hujan, maka diketahui bahwa per 20 Mei 2023, terdapat 35 titik pos di wilayah pesisir Bali, yang sudah memasuki musim kemarau.

Ada juga 10 pos pengamatan hujan lainnya yaitu pos Baturiti, Munduk, Bondalem, Sukasada, Les, Kahang-kahang, Sambirenteng, Cempaga, Kapal, dan Bangli, yang juga terindikasi mulai memasuki musim kemarau.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Stasiun Klimatologi Bali, penetapan awal musim kemarau, didasari jumlah curah hujan dalam satu dasarian, atau 10 hari kurang dari 50 milimeter, serta diikuti oleh dua dasarian berikutnya.

Menurut BMKG, awal musim kemarau bisa saja terjadi lebih lambat (mundur) atau lebih cepat (maju), dari curah hujan normal dalam 30 tahun terakhir. Selain itu, pihak BMKG, sebelumnya juga sudah memperkirakan, puncak musim kemarau di Bali pada Juni-Juli 2023.***

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Kecamatan di Provinsi Bali, Jumat 26 Mei 2023

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x