RINGTIMES BALI- Warga desa Yehembang dan sekitarnya kini bisa bernafas lega, pasalnya jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang pada september tahun lalu, saat ini mulai tahap pembangunan kembali.
Sebelumnya, warga setempat terhalang aksesnya harus memutar ke jalan alternatif dengan jarak cukup jauh. Kondisi itu menyulitkan warga mengharuskan mereka menempuh waktu lebih lama.
Anggaran pembangunan jembatan menggunakan dana BKK Provinsi Bali tahun 2023 senilai Rp. 4,6 milyar lebih.
Jembatan akan dibangun dengan konstruksi lebih tinggi dari sebelumnya guna mengantisipasi debit dari sungai yang dikhawatirkan sewaktu-waktu tinggi kembali.
"Dengan panjang 36 meter dan lebar 5 meter, jembatan yehembang-kedisan dibangun lebih tinggi dari sebelumnya, saat musim hujan debit air sungai lebih tinggi dari jembatannya, untuk itu kita tinggikan kurang lebih sekitar 3 meter," ucap Kadis PUPR Jembrana I Wayan Sudiarta saat mendampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam sosialisasi pembangunan jembatan, Selasa (16/5).
Perbaikan infrastruktur jalan terus diupayakan
Dilain sisi, terkait infrastruktur jalan, Pemkab Jembrana terus mengupayakan khususnya jalan kabupaten dan desa yang menjadi tanggung jawabnya wilayahnya agar dalam kondisi baik.
Dikatakan Sudiarta, sejumlah ruas jalan saat ini dalam kondisi baik, rusak berat dan rusak ringan. Dengan total panjang jalan kabupaten mencapai 1075 km, jumlah jalan rusak ringan mencapai 141,4 km sedangkan rusak berat sepanjang 102 ,8 km.
Kendati demikian kinerja jalan kabupaten di Kabupaten Jembrana menurut standar pemerintah pusat masih tergolong baik sebesar 79 persen.