Terutama sikap Amerika dan Jepang untuk mengganggu uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara di Samudra Pasifik akan dianggap sebagai perang.
Baca Juga: Peringkat Reputasi Brand Girl Group Bulan Maret 2023 Diumumkan, Simak Urutannya
Korea Utara sejak 6 tahun terakhir berinisiatif memperkuat pertahanan negaranya dengan meningkatkan kapasitas nuklir penuh dan menyiagakan pasukan di beberapa titik. Hal ini telah didukung dengan uji coba rudal jarak jauh.
Latihan gabungan Amerika-Korea Selatan dijadikan poin utama Korea Utara dalam meningkatkan kapasitas nuklir dan kemampuan rudal.
Negosiasi untuk menormalkan situasi Korea Utara sudah diupayakan sejak Presiden Amerika Donald Trump Berkuasa.
Pertemuan antara Trump dan Kim di Singapura dan Vietnam sudah menunjukkan suasana positif mengenai kestabilan Semenanjung Korea.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Kunjungi Bali, Pantau Pembangunan TPST Kesiman Kertalangu
Uji coba ICBM dan nuklir Pyongyang dihentikan sementara pada tahun 2018 di bawah perjanjian Kim Jong Un dengan Trump.
Amerika menangguhkan atau mengurangi latihan bersama dengan Korea Selatan sebagai imbalannya. Tapi Trump lengser pada 2020 dan penggantinya Joe Biden bersikap represif kepada Kim Jong Un.
Kim Jong Un meningkatkan daya uji coba rudal pada tahun 2021, usai Presiden Amerika Joe Biden merespons keras, menambah sanksi, dan melanjutkan latihan dengan Korea Selatan.